Bursa Saham
Peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) belum mampu mengungkit performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bursa saham RI justru merosot semakin dalam pada perdagangan sesi I Selasa, 25 Februari 2025.

Karyawan melintas didepan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 – 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Ketika Prabowo Berhadap-hadapan dengan Bursa Saham
Presiden Prabowo Subianto mengatakan investor retail atau kecil sulit memiliki peluang untuk meraih keuntungan di bursa saham. Hal ini lantaran para bandar memiliki kekuatan yang besar untuk mengendalikan harga sebuah saham.

Eskalasi Konflik Iran-Israel Potensi Hantam Bursa Saham
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak volatil menyusul eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Pasar saham Indonesia pun langsung ambruk setelah Iran meluncurkan 200 rudalnya ke wilayah Israel.

Menilik Sektor yang Diuntungkan Usai Pemangkasan Suku Bunga BI
Bank Indonesia (BI) resmi memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebanyak 25 basis point (bps) menjadi 6% pada September 2024. BI juga menurunkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi 5,25 bps dan suku bunga lending facility turun 25 bps menjadi 6,75 bps.