Industri-industri besar seperti otomotif, elektronik, dan manufaktur sangat bergantung pada model kerja sama dengan puluhan bahkan ratusan perusahaan pemasok komponen yang secara fungsional termasuk dalam kategori outsourcing.

Penggunaan tenaga kerja outsourcing di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan, bahkan di sektor-sektor yang sebelumnya dianggap sebagai pekerjaan inti. Salah satu contoh mencolok datang dari Teguk Indonesia, sebuah perusahaan ritel minuman yang pada Februari 2025 tercatat hanya memiliki 4 orang karyawan tetap.

Kalau pembatasan jenis pekerjaan outsourcing ini ditegakkan, itu sebenarnya adil. Tapi kuncinya bukan hanya pada regulasi, tapi juga pada penegakan hukum dan pengawasan

Indonesia bersiap menghapus outsourcing, sementara negara maju justru mengaturnya ketat. Hal ini membuat pro dan kontra antara serikat pekerja dan asosiasi pengusaha.