OECD memperkirakan permintaan domestik akan mulai pulih bertahap pada semester dua 2025 hingga 2026. Pulihnya konsumsi dan meredanya tekanan harga diprediksi akan mendorong inflasi ke level 2,3% pada 2025 dan 3% pada 2026.

Jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat rata-rata gaji nasional tahun 2025 sebesar Rp3,09 juta per bulan, maka hilangnya 70 ribu lapangan kerja berpotensi mengurangi sirkulasi ekonomi sebesar Rp216,3 miliar per bulan.

Di tengah bayang-bayang perlambatan ekonomi global yang mulai terasa hingga ke dapur rumah tangga, pemerintah kembali menggulirkan kebijakan yang menyasar langsung kebutuhan dasar masyarakat, listrik. Mulai 5 Juni 2025, pelanggan PLN dengan daya kecil akan menikmati potongan tarif listrik sebesar 50%.

Pemerintah targetkan 79,3 juta rumah tangga untuk diskon listrik, sementara Kemenkeu masih merampungkan hitungan total anggaran stimulus. Pelajaran dari program sebelumnya jadi acuan.