08 Maret 2023 19:15 WIB
Penulis: Rizky C. Septania
Editor: Laila Ramdhini
FLORIDA - Robot penjelajah Mars milik NASA, Curiousity, mengambil gambar sinar matahari pertana di planet merah. Dari tempat tersebut, cahaya matahari tampak seperti matahari terbenam dengan semburat putih.
Gambar tersebut diambil pada 2 Februari 2023. Saat itu, matahari sedang terbenam di balik sekumpulan awan senja. Tak seperti di bumi, awan ini menggantung di ketinggian yang luar biasa tinggi. Ini menunjukkan bahwa awan tersebut kemungkinan terbuat dari es karbondioksida atau dikenal dengan sebutan es kering.
Tak hanya semburat putih, beberapa gambar menunjukkan sejumlah sinar matahari menembus awan dengan berbagai warna seperti hijau dan merah muda yang tampak redup.
- 5 Kebiasaan yang Terbukti Menciptakan Kesuksesan dalam Bisnis dan Kehidupan
- Bukan Kaleng-Kaleng, Ini Bocoran Resep 5 Menu Favorit Kopi Starbucks dari Mantan Barista
- INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini 02 Maret 2023 dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta
Selain itu, Curiousity juga menangkap awan berwarna-warni berbentuk bulu yang menggantung di atas Mars dan tampak mengeluarkan beragam warna seperti sinar merah jambu, hijau, dan biru.
Menurut pakar atmosfer NASA, Mark Lemmon, semburat warna yang terdapat pada awan di Planet Mars disebabkan lantaran ukuran dan partikel awan yang saling berdekatan.
“Dengan melihat transisi warna, kami melihat ukuran partikel berubah di seluruh awan. Itu memberi tahu kita tentang cara awan berevolusi dan bagaimana ukuran partikelnya berubah dari waktu ke waktu,” ujar Mark.
Sebagai informasi, keberadaan awan jarang terlihat di Mars. Pasalnya, planet tersebut tak memiliki banyak air di atmosfer selayaknya bumi.
Udara di Mars hanya memiliki kepadatan 1% dari atmosfer Bumi. Ketika awan benar-benar muncul, sebagian besar berada di sekitar ekuator Mars selama bagian terdingin tahun itu, yakni ketika orbit planet mengambil jarak terjauh dari matahari.