14 Maret 2023 14:45 WIB
Penulis: Justina Nur Landhiani
Editor: Yosi Winosa
JAKARTA - Pengguna ponsel atau smartphone Android tentu tidak asing dengan aplikasi speed booster atau aplikasi yang mengklaim mampu mempercepat kinerja ponsel.
Seperti yang Anda ketahui, ada beberapa aplikasi seluler pihak ketiga yang dipasang di perangkat Android agar kinerja ponsel jadi semakin cepat.
Namun, tidak semua aplikasi yang Anda instal dari Google Play Store adalah aplikasi yang aman. Seperti yang dilansir dari laman HT Tech, Google juga berencana menindak aplikasi yang mengklaim mampu mempercepat kinerja ponsel.
- Kuningan City, Mal Megah Berkonsep Back to Nature di Tengah Ibu Kota
- Gelar RUPST Hari Ini, Inilah Perkiraan Nilai Dividen Bank Mandiri untuk Tahun Anggaran 2022
- Kapasitas Produksi Capai 13,9 juta Ton, Pupuk Indonesia Klaim Stok Aman
Aplikasi speed booster pihak ketiga sebenarnya bisa lebih berbahaya daripada klaim manfaat yang dikabarkan. Oleh karena itu, Google bersiap untuk menindak aplikasi tersebut dengan perubahan di Android 14 dan memberi peringatan pada developer aplikasi di Google Play.
Aplikasi speed booster disarankan tidak digunakan. Hal ini karena setiap OS memiliki mekanisme manajemen tugas bawaannya sendiri yang sudah dirancang dengan mempertimbangkan memori dan batasan daya perangkat seluler.
Aplikasi task killer seperti speed booster ini mengosongkan memori tanpa memperhatikan statusnya atau tidak mengetahui bagaimana Android/Linux mengelola memori. Hal ini ternyata dapat memengaruhi OS ponsel karena dapat melakukan lebih banyak pekerjaan, dan itu artinya menggunakan lebih banyak siklus CPU untuk melakukan cold start process yang baru saja dihentikan oleh pengguna.
- Ini Daftar Lengkap Daerah yang Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina Per 7 Maret 2023
- Cara Download Lagu Format MP3 Gratis Selain di MP3 Juice
- Hacker Ternyata Bisa Lakukan 3 Cara Ini untuk Meretas WhatsApp Anda, Hati-hati!
Untuk itu, lebih baik pengguna ponsel Android membiarkan OS mengelola memori aplikasi di ponsel daripada menggunakan aplikasi task killer atau speed booster pihak ketiga. Untuk itulah, Google mulai membatasi pekerjaan yang dilakukan oleh aplikasi speed booster tersebut dan akan membatasi pengembang memasarkannya di Google Play.