JUSTINA.png

JAKARTA - Di zaman di mana teknologi kecerdasan buatan dan machine learning semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari, potensi penyalahgunaan juga akan semakin meningkat. Seperti yang dilansir dari laman Gizchina, seorang peneliti di Forcepoint bernama Aaron Mulgrew menguji batas kemampuan ChatGPT.Dia menemukan celah yang memungkinkannya membuat malware yang canggih hanya dalam beberapa jam. Hal itu tentu mengejutkan mengingat Aaron Mulgrew sebetulnya tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam pengkodean.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dukung-hilirisasi-nikel-chandra-asri-tpia-gandeng-ina-bangun-pabrik-chlor-alkali">Dukung Hilirisasi Nikel, Chandra Asri (TPIA) Gandeng INA Bangun Pabrik Chlor-Alkali</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/riset-glints-dan-monks-hill-startup-fokus-rekrut-talenta-yang-lebih-menghasilkan-pendapatan">Riset Glints dan Monk's Hill: Startup Fokus Rekrut Talenta Yang Lebih Menghasilkan Pendapatan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/lebaran-hampir-tiba-ini-cara-mudah-jago-basa-basi">Lebaran Hampir Tiba! Ini Cara Mudah Jago Basa-Basi</a></li></ul>OpenAI sebetulnya telah menerapkan perlindungan untuk mencegah pengguna meminta ChatGPT untuk menulis kode berbahaya. Namun, Aaron Mulgrew diketahui dapat melewati perlindungan ini dengan meminta chatbot untuk menghasilkan kode berbahaya, dengan fokus pada fungsi terpisah. Setelah mengkompilasi berbagai fungsi, Mulgrew dapat melakukan eksekusi pencurian data yang sangat canggih yang hampir tidak mungkin dideteksi.Penelitian ini menunjukkan bahwa Mulgrew mampu menciptakan malwarenya sendiri, tidak seperti malware tradisional yang membutuhkan tim peretas dan sumber daya yang besar, dan dalam waktu singkat. Situasi ini menekankan potensi risiko terkait alat berteknologi AI seperti ChatGPT. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan betapa mudahnya ChatGPT dapat dieksploitasi.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/4-cara-tetap-terlihat-pe-de-meskipun-anda-sebenarnya-tidak">4 Cara Tetap Terlihat PeDe Meskipun Anda Sebenarnya Tidak</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/lk-21-ilegal-ini-dia-5-rekomendasi-situs-nonton-film-legal-dan-terbaik">LK21 Ilegal, Ini Dia 5 Rekomendasi Situs Nonton Film Legal dan Terbaik</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/3-cara-jitu-menghempas-rasa-ragu">3 Cara Jitu Menghempas Rasa Ragu</a></li></ul>Meski begitu, penting untuk dicatat bahwa malware yang dibuat Mulgrew ini hanya untuk tujuan penelitian dan tidak tersedia untuk umum. Namun demikian, eksperimennya menyoroti kemudahan pengguna yang tidak memiliki keterampilan pengkodean tingkat lanjut dapat mengeksploitasi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=chatgpt">ChatGPT</a> untuk membuat malware berbahaya tanpa menulis satu baris kode pun sendiri.

WhatsApp Image 2023-01-11 at 10.04.54 AM.jpeg

Waspada! Teknologi AI Dapat Memudahkan Peretas Mencuri Password Anda


Kecerdasan buatan

Waduh! ChatGPT Disebut Mampu Memudahkan Pengguna Membuat Malware Canggih

Sebuah eksperimen menyoroti kemudahan pengguna yang tidak memiliki keterampilan pengkodean tingkat lanjut dapat mengeksploitasi ChatGPT untuk membuat malware berbahaya tanpa menulis satu baris kode pun sendiri.