IDHAM.png

JAKARTA - Seiring pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), muncul gelombang token kripto AI yang menggabungkan ekosistem blockchain dengan layanan dan sumber daya AI.&nbsp; Berbeda dari mata uang kripto tradisional, token AI dirancang khusus untuk (1) menjadi instrumen pembayaran dalam platform AI terdesentralisasi, (2) mengelola akses dan lisensi data atau model AI, (3) menjamin incentive alignment melalui mekanisme staking dan reward bagi penyedia sumber daya komputasi atau model AI (Kraken, CoinDesk).&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bahlil-curigai-ada-skenario-desain-agar-ri-tetap-impor-bbm">Bahlil Curigai Ada Skenario Desain agar RI Tetap Impor BBM</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/strategi-dua-mesin-brpt-lambungkan-target-harga-saham-ke-level-ini">Strategi Dua Mesin BRPT Lambungkan Target Harga Saham ke Level Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kredit-macet-citi-menyusut-drastis-sejak-jual-bisnis-consumer-banking">Kredit Macet Citi Menyusut Drastis sejak Jual Bisnis Consumer Banking</a></li></ul>Cara Kerja Token Kripto AI&nbsp; 1. Marketplace Sumber Daya&nbsp; Banyak token AI memfasilitasi pasar di mana pengguna dapat membeli atau meminjam sumber daya komputasi (CPU/GPU) yang dibutuhkan untuk pelatihan atau inferensi model AI. Penyedia hardware diuntungkan melalui pendapatan token, sedangkan konsumen AI mendapatkan akses instan (Kraken).&nbsp; 2. Data dan Model sebagai Aset&nbsp; Proyek seperti Ocean Protocol memisahkan kepemilikan data (Data NFT) dari lisensi penggunaan (Data Token). Data NFT berbasis ERC-721 menjadi “master tape” data, sedangkan Data Token ERC-20 berfungsi sebagai lisensi yang dapat diperdagangkan (Ocean Protocol).&nbsp; 3. Staking dan Kepercayaan&nbsp; Untuk menjaga kualitas layanan, token AI sering kali digunakan sebagai jaminan (stake). Misalnya, pada Fetch.ai, agen otonom (Autonomous Economic Agents) wajib mengunci token FET sebagai “deposit keamanan” untuk menjalankan operasi dalam jaringan. Jika agen bertindak buruk, deposit dapat disita.&nbsp; 3. Governance Terdesentralisasi&nbsp; Sebagian besar token AI memberikan hak suara kepada pemegang token untuk memutuskan roadmap, parameter biaya layanan, atau upgrade protokol. Ini memastikan ekosistem tumbuh sesuai kebutuhan komunitas.&nbsp;Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://m.trenasia.com/mengenal-blockchain-lebih-dekat-dari-bitcoin-hingga-transformasi-berbagai-sektor">Mengenal Blockchain Lebih Dekat: Dari Bitcoin hingga Transformasi Berbagai Sektor</a>Proyek-Proyek Unggulan dan Mekanismenya&nbsp; 1. SingularityNET (AGIX)&nbsp; Visi: Mewujudkan jaringan AI terdesentralisasi di mana layanan AI dapat saling terhubung dan diperdagangkan.&nbsp; Tokenomics: AGIX adalah token ERC-20 yang digunakan untuk membeli layanan AI, membayar biaya transaksi, serta staking untuk memperoleh imbal hasil.&nbsp; Mekanisme: Setiap kali pengguna memanggil API layanan AI di jaringan, AGIX berpindah dari dompet pengguna ke penyedia layanan, yang kemudian bisa staking kembali atau mencairkan hasilnya (SingularityNET).&nbsp; 2. Fetch.ai (FET)&nbsp; Visi: Menciptakan “agen ekonomi otonom” yang dapat melakukan tugas seperti optimasi rute transportasi atau manajemen logistik tanpa intervensi manusia.&nbsp; Tokenomics: FET berfungsi sebagai deposit keamanan untuk agen, mata uang bayar, dan mekanisme staking untuk menjaga integritas operasi.&nbsp; Mekanisme: Agen yang ingin bergabung dengan jaringan wajib mengunci sejumlah FET. Jika agen gagal memenuhi SLA (Service Level Agreement), deposit ini dapat dipotong sebagai penalti (Platform to enable the agentic economy.).&nbsp; 3. Ocean Protocol (OCEAN)&nbsp; Visi: Memperluas akses data untuk AI tanpa mengorbankan privasi.&nbsp; Tokenomics: OCEAN adalah token ERC-20 yang digunakan untuk membayar lisensi data (Data Token) dan sebagai imbalan bagi penyedia data.&nbsp; Mekanisme: Data disimpan off-chain, sementara Data NFT (ERC-721) dan Data Token (ERC-20) mengatur hak akses dan lisensi. Pengguna membayar OCEAN untuk mendapatkan Data Token, lalu menukarkannya dengan Data NFT untuk mengakses dataset (Ocean Protocol).&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-hari-ini-dibuka-naik-27-45-poin-ke-7-122-05">IHSG Hari Ini Dibuka Naik 27,45 Poin ke 7.122,05</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/profil-bimo-wijayanto-akademisi-dan-birokrat-yang-dipercaya-pimpin-ditjen-pajak">Profil Bimo Wijayanto, Akademisi dan Birokrat yang Dipercaya Pimpin Ditjen Pajak</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mulai-hari-ini-berikut-cara-cek-bansos-pkh-mei-2025">Mulai Hari Ini, Berikut Cara Cek Bansos PKH Mei 2025</a></li></ul> 4. Numerai (NMR)&nbsp; Visi: Membangun hedge fund terdesentralisasi yang mengumpulkan model prediktif dari komunitas ilmuwan data.&nbsp; Tokenomics: NMR sebagai insentif dan jaminan model. Kontributor “bertaruh” NMR pada model mereka; jika model akurat, mereka memperoleh pengembalian plus bonus, jika tidak, NMR mereka hangus (WIRED). &nbsp;

WhatsApp Image 2022-07-28 at 5.00.36 PM (1).jpeg

Seiring pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), muncul gelombang token kripto AI yang menggabungkan ekosistem blockchain dengan layanan dan sumber daya AI. 

Harga Emas Hari Ini

Tren Token Kripto AI di Era Kecerdasan: Bagaimana Cara Kerjanya?