RUMPI.png

JAKARTA - Kita tidak pernah tahu kemana hidup akan membawa kita, termasuk apakah kita akan sukses atau gagal di setiap proses hidup yang kita jalani.Kegagalan adalah hal yang wajar, namun tak dapat dipungkiri kegagalan dapat memicu timbulnya perasaan-perasaan negatif seperti sedih, kecewa, marah hingga merasa tidak cukup baik dalam diri kita.Jepang memiliki banyak filosofi untuk memaknai kehidupan salah satunya adalah filosofi Kintsugi.Melansir dari laman esprit-kintsugi, kata Kintsugi berasal dari bahasa Jepang yaitu Kin yang artinya emas dan Tsugi yang artinya gabung. Jadi Kintsugi berarti menggabungkan dengan emas. Seni Kintsugi sendiri disebut Kintsukuroi yang berarti memperbaiki dengan emas.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sering-diabaikan-bukan-fokus-mengejar-kebahagiaan-tapi-ini-yang-bisa-bikin-kita-bahagia">Sering Diabaikan, Bukan Fokus Mengejar Kebahagiaan Tapi Ini yang Bisa Bikin Kita Bahagia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-kalimat-yang-tidak-boleh-diucapkan-di-tempat-kerja-gantilah-dengan-ini">5 Kalimat yang Tidak Boleh diucapkan di Tempat Kerja, Gantilah dengan Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/penelitian-ilmiah-dibalik-orang-yang-berkarisma">Penelitian Ilmiah Dibalik Orang yang Berkarisma</a></li></ul>Kintsukuroi adalah seni memperbaiki keramik yang pecah dengan menggunakan emas. Proses ini memakan waktu yang panjang dan melalui banyak langkah. Bahkan konon butuh waktu hingga satu tahun penuh untuk mencapai Kintsugi terbaik.Kintsugi pertama kali ditemukan ketika Shogun Ashikaga Yoshimasa memecahkan cawan favorit yang selalu ia pakai untuk minum teh. Akhirnya ia mengirimkan kembali ke China untuk diperbaiki.Hasilnya sangat mengecewakan, cawan itu hanya diperbaiki dengan staples logam sehingga tak hanya membuat cawannya semakin rusak, cawan itu juga tidak bisa digunakan untuk minum karena masih bocor.Akhirnya, ia menginstruksikan pengrajin Jepangnya untuk menemukan solusi yang lebih fungsional dan estetis. Terciptalah seni Kintsugi.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bisnis-syariah-btn-melesat-kapan-akan-spin-off">Bisnis Syariah BTN Melesat, Kapan Akan Spin-off?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/vale-inco-raup-laba-rp-3-09-triliun-ini-penyumbangnya">Vale (INCO) Raup Laba Rp3,09 Triliun, Ini Penyumbangnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/staf-khusus-menteri-bumn-masuk-gerbong-exco-pssi">Staf Khusus Menteri BUMN Masuk Gerbong Exco PSSI</a></li></ul>Filosofi Kintsugi terinspirasi dari seni memperbaiki emas ini. Filosofi ini berhubungan dengan simbol penyembuhan dan ketahanan. Sesuatu yang sudah rusak diambil, dirawat lalu diperbaiki menjadi lebih indah dan berharga daripada sebelumnya.Tanpa merusak barang berharga Anda, filosofi Kintsugi dapat menemani proses penyembuhan Anda hingga Anda menemukan versi diri Anda yang lebih baik dari sebelumnya.Filosofi Kintsugi mengajarkan kita bahwa sesuatu yang gagal tidak selamanya buruk. Tapi ketika kita dapat menghadapinya dengan baik, kegagalan dapat menghantarkan kita menjadi pribadi yang baru dengan nilai-nilai yang lebih baik dari sebelumnya.

DREAN.png

lesprit-kintsugi-cc3a9line-santini.jpg

Terpuruk Karena Kegagalan? Bangkit dengan Seni Memperbaiki Emas dari Jepang, Filosofi Kintsugi

kata Kintsugi berasal dari bahasa Jepang yaitu Kin yang artinya emas dan Tsugi yang artinya gabung. Jadi Kintsugi berarti menggabungkan dengan emas. Seni Kintsugi sendiri disebut Kintsukuroi yang berarti memperbaiki dengan emas.