JUSTINA.png

JAKARTA - COVID-19 varian <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=omicron" download="download">Omicron</a> kini telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Sementara saat ini varian Omicron semakin meluas dan menimbulkan kekhawatiran, kini justru ditemukan varian COVID-19 IHU di Prancis.Seperti yang dilansir dari laman The Independent, B.1.640.2 memiliki banyak mutasi dengan total 46 di antaranya pada protein lonjakan. Varian tersebut ditemukan oleh para peneliti di Institut Hospitalo-Universitaire (IHU) di Marseilles.Para peneliti mengonfirmasi 12 pasien dites positif untuk varian tersebut yang mengandung mutasi yang juga muncul pada varian yang menyebar cepat lainnya. Pasien pertama yang diidentifikasi dengan varian tersebut telah divaksinasi dan baru saja kembali dari Kamerun.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/perpanjang-stimulus-covid-19-ljknb-ini-ringkasan-pojk-nomor-30-pojk-05-2021">Perpanjang Stimulus COVID-19 LJKNB, Ini Ringkasan POJK Nomor 30/POJK.05/2021</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dibilang-nunggak-utang-ke-antam-brms-ngaku-sudah-bayar-rp-314-29-miliar">Dibilang Nunggak Utang ke Antam, BRMS Ngaku Sudah Bayar Rp314,29 Miliar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/inggris-akui-fregatnya-bertabrakan-dengan-kapal-selam-rusia">Inggris Akui Fregatnya Bertabrakan dengan Kapal Selam Rusia</a></li></ul>Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian B.1.640.2 telah dalam radar WHO namun hingga saat ini tidak dianggap sebagai varian yang mengkhawatirkan. Menurut Abdi Mahmud, seorang manajer insiden untuk Tim Dukungan Manajemen Insiden COVID-19 WHO mengatakan bahwa virus tersebut juga tetap memiliki banyak peluang untuk menyebar.Hingga saat ini masih belum diketahui alasan mengapa varian baru ini tidak menyebar seperti Omicron, meskipun jumlah mutasinya sama-sama tinggi. Meskipun varian B.1640.2 membawa banyak mutasi yang sama seperti varian sebelumnya, bisa jadi mutasi sebenarnya justru merusak kemampuan virus untuk bereplikasi atau memasuki sel manusia, sehingga menghambat kemampuannya untuk menyebar dengan cepat.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dana-haji-dipakai-serap-rp-1-triliun-rights-issue-bank-muamalat">Dana Haji Dipakai Serap Rp1 Triliun Rights Issue Bank Muamalat</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/setelah-australia-inka-ekspor-perdana-262-gerbong-kereta-ke-selandia-baru">Setelah Australia, INKA Ekspor Perdana 262 Gerbong Kereta ke Selandia Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/masih-misterius-sampai-sekarang-elon-musk-ungkap-siapa-pencipta-bitcoin-satoshi-nakamoto">Masih Misterius Sampai Sekarang, Elon Musk Ungkap Siapa Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto</a></li></ul>Meski begitu, untuk saat ini varian Omicron tetap menjadi varian utama yang menjadi perhatian. Varian IHU juga sepertinya belum terlihat dan dilaporkan di negara-negara lain atau diberi label varian yang harus menjadi perhatian oleh WHO.

MAS INNO.png

Benarkah Varian Baru COVID-19 B.1.1529 Membuat Vaksin Tidak Efektif? Ini Penjelasannya

Tak Hanya Omicron, Kini Ditemukan Varian COVID-19 IHU di Prancis