WhatsApp Image 2023-01-11 at 10.04.54 AM.jpeg

JAKARTA - Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03%. Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai&nbsp;85,10% meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19%. Hal tersebut terungkap dalam Survei Nasional&nbsp;Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini.&nbsp;SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang yang berusia antara 15 hingga 79 tahun.&nbsp;Sebagaimana tahun 2016 dan 2019, SNLIK 2022 juga menggunakan metode, parameter dan indikator yang sama, yaitu indeks literasi keuangan yang terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan (usage).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/melejit-33-persen-go-to-kantongi-gtv-senilai-rp-161-triliun-pada-kuartal-iii-2022">Melejit 33 Persen, GoTo Kantongi GTV Senilai Rp161 Triliun pada Kuartal III-2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/satgas-waspada-investasi-tegaskan-kasus-ratusan-mahasiswa-ipb-bukan-korban-pinjol-ilegal">Satgas Waspada Investasi Tegaskan Kasus Ratusan Mahasiswa IPB Bukan Korban Pinjol Ilegal</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/diduga-langgar-ham-amnesty-international-indonesia-minta-pt-amman-mineral-ditutup">Diduga Langgar HAM, Amnesty International Indonesia Minta PT Amman Mineral Ditutup</a></li></ul>“Hasil SNLIK 2022 menunjukkan juga gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16% di tahun 2019 menjadi 35,42% di tahun 2022," kata Friderica Widyasari Dewi, Anggota DK OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen di Jakarta, Selasa, 22 November 2022.Perbandingan Indeks Literasi&nbsp;dan Inklusi Keuangan Tahun 2019&nbsp;dan 2022<figure class="table"><table><tbody><tr><td>Indeks</td><td>2019</td><td>2022</td></tr><tr><td>Literasi</td><td>38,03%</td><td>49,68%</td></tr><tr><td>Inklusi</td><td>76,19%</td><td>85,10%</td></tr><tr><td>Gap</td><td>38,16%</td><td>35,42%</td></tr></tbody></table></figure>Dari sisi gender, untuk pertama kalinya, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi yakni sebesar 50,33% dibanding laki-laki 49,05%. Pada tahun 2020 s.d. 2022, OJK menjadikan perempuan sebagai sasaran prioritas dalam arah strategis literasi keuangan.&nbsp;Di sisi lain, indeks inklusi keuangan laki–laki lebih tinggi yakni sebesar 86,28%, dibanding indeks inklusi keuangan perempuan di&nbsp;angka 83,88%.Perbandingan Indeks Literasi Keuangan Berdasarkan Gender<figure class="table"><table><tbody><tr><td>&nbsp;</td><td>Jenis Kelamin</td><td>2019</td><td>2022</td></tr><tr><td rowspan="2">Literasi</td><td>Laki-laki</td><td>39,94%</td><td>49,05%</td></tr><tr><td>Perempuan</td><td>36,13%</td><td>50,33%</td></tr><tr><td rowspan="2">Inklusi</td><td>Laki-laki</td><td>77,24%</td><td>86,28%</td></tr><tr><td>Perempuan</td><td>75,15%</td><td>83,88%</td></tr></tbody></table></figure>Indeks literasi dan inklusi keuangan wilayah perkotaan masing-masing sebesar 50,52% dan 86,73%, lebih tinggi dibandingkan di wilayah perdesaan yakni sebesar 48,43% dan 82,69%.&nbsp;Namun demikian gap indeks literasi keuangan semakin mengecil dari 6,88% di tahun 2019 menjadi 2,10%&nbsp;di tahun 2022 dan gap indeks&nbsp;inklusi keuangan&nbsp;juga semakin mengecil dari&nbsp;15,11% di tahun 2019 menjadi&nbsp;4,04%&nbsp;di tahun 2022.&nbsp;Hal ini sejalan dengan strategi pelaksanaan edukasi keuangan yaitu meningkatkan kuantitas pelaksanaan edukasi keuangan di wilayah perdesaan.&nbsp;Perbandingan Tingkat Literasi&nbsp;Inklusi KeuanganBerdasarkan Strata Wilayah<figure class="table"><table><tbody><tr><td>&nbsp;</td><td>Jenis Kelamin</td><td>2019</td><td>2022</td></tr><tr><td rowspan="3">Literasi</td><td>Perkotaan</td><td>41,41%</td><td>50,52%</td></tr><tr><td>Perdesaan</td><td>34,53%</td><td>48,43%</td></tr><tr><td>Gap</td><td>6,88%</td><td>2,10%</td></tr><tr><td rowspan="3">Inklusi</td><td>Perkotaan</td><td>83,60%</td><td>86,73%</td></tr><tr><td>Perdesaan</td><td>68,49%</td><td>82,69%</td></tr><tr><td>Gap</td><td>15,11%</td><td>4,04%</td></tr></tbody></table></figure>SNLIK 2022 juga mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Hasil yang diperoleh menunjukkan indeks literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia meningkat dari 8,93% di tahun 2019 menjadi 9,14% di tahun 2022. Sementara itu, tingkat inklusi keuangan syariah juga menunjukkan peningkatan menjadi 12,12% di tahun 2022 dari sebelumnya 9,10% pada periode survei tahun 2019.Perbandingan Indeks Literasi Dan Inklusi Keuangan Syariah<figure class="table"><table><tbody><tr><td>Indeks Syariah</td><td>2019</td><td>2022</td></tr><tr><td>Literasi</td><td>8,93%</td><td>9,14%</td></tr><tr><td>Inklusi</td><td>9,10%</td><td>12,12%</td></tr></tbody></table></figure>Ditambahkan Friderica, peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan merupakan&nbsp;hasil&nbsp;kerja&nbsp;sama yang terjalin baik antara OJK,&nbsp;Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan, baik dalam wadah Dewan Nasional Keuangan Inklusif maupun Tim&nbsp;Percepatan&nbsp;Akses&nbsp;Keuangan&nbsp;Daerah (TPAKD) yang jumlahnya&nbsp;mengalami kenaikan dari&nbsp;171 di tahun 2019 menjadi&nbsp;462 TPAKD di tahun 2022.Pandemi di awal tahun 2020 menjadi salah satu pendorong untuk mengakselerasi transformasi digital dalam edukasi keuangan yang memungkinkan edukasi keuangan dilakukan secara lebih masif dan borderless.&nbsp;“Bauran strategi edukasi keuangan secara tatap muka (luring) dan daring maupun penguatan aliansi strategis akan menjadi strategi kunci dalam mengakselerasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan," tambah Friderica.&nbsp;Untuk tahun 2023,&nbsp;fokus OJK untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia tertuang dalam Arah Strategis Literasi Keuangan Tahun 2023 adalah Membangun Literasi Keuangan Masyarakat Desa Melalui Aliansi Strategis dengan Kementerian/Lembaga Terkait, Perangkat Desa dan penggerak PKK Desa, dan Mahasiswa KKN.&nbsp;Sasaran prioritas literasi keuangan tahun 2023 adalah pelajar/santri, UMKM, penyandang disabilitas dan masyarakat daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).&nbsp;Sedangkan sasaran prioritas inklusi keuangan tahun 2023 adalah segmen perempuan, pelajar, mahasiswa dan UMKM, masyarakat di wilayah&nbsp;perdesaan, dan sektor jasa keuangan syariah.

OJK.jpg

Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03%. Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10% meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19%. 

Rekomendasi

Survei Nasional OJK: Inklusi Keuangan Masyarakat Naik Jadi 85,1 Persen di 2022