IDHAM.png

JAKARTA - Menurut laporan Lazada Sponsored Solutions (LSS) bertajuk "Transforming Southeast Asia: From Discovery to Delivery", 57% konsumen di Asia Tenggara lebih banyak mencari produk secara langsung lewat e-commerce ketimbang melalui mesin pencari.Menurut Chief Executive Officer (CEO) Lazada Group James Dong, perubahan perilaku selama dua tahun terakhir karena pandemi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=covid-19">COVID-19</a> telah mendorong lebih banyak konsumen untuk mencari produk otentik dengan pengalaman yang berkualitas di platform e-commerce.James mengatakan, data ini pun membuktikan bahwa merek-merek saat ini memiliki kesempatan untuk membangun mindshare (kesadaran konsumen seputar produk) dan terhubung dengan konsumen melalui platform e-commerce untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan melibatkan audiens yang tepat.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/akhirnya-terbongkar-ini-peran-eks-mendag-lutfi-dalam-kasus-korupsi-minyak-goreng">Akhirnya Terbongkar, Ini Peran Eks Mendag Lutfi Dalam Kasus Korupsi Minyak Goreng</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/laba-bersih-indofood-indf-milik-anthoni-salim-susut-15-persen-jadi-rp-2-90-triliun">Laba Bersih Indofood (INDF) Milik Anthoni Salim Susut 15 Persen Jadi Rp2,90 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/fokus-sediakan-ketangguhan-produk-pangan-indofood-icbp-juga-terapkan-esg">Fokus Sediakan Ketangguhan Produk Pangan, Indofood (ICBP) Juga Terapkan ESG</a></li></ul>"Pasar e-commerce seperti Lazada telah melampaui media sosial dan mesin pencarian untuk menjadi saluran penemuan pilihan," ujar James dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 2 September 2022.Dari laporan yang sama, disebutkan juga bahwa pengguna e-commerce di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=asia%2520tenggara">Asia Tenggara</a> diperkirakan akan mencapai 413 juta pada tahun 2025.Kemudian, ditemukan juga bahwa penemuan teratas dalam pencarian dan rekomendasi dapat membantu pembeli dalam proses pengambilan keputusan.Hal tersebut misalnya ditunjukkan dengan 94% pembeli menggunakan fungsi pencarian untuk menemukan produk di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=lazada">Lazada</a>, dan 94% pengguna juga yang pada akhirnya melakukan pembelian produk setelah menemukan apa yang mereka butuhkan di fitur pencarian e-commerce.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/susah-kaya-meski-sudah-lama-bekerja-jauhi-5-kebiasaan-buruk-setelah-gajian">Susah Kaya Meski Sudah Lama Bekerja? Jauhi 5 Kebiasaan Buruk Setelah Gajian</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hasilkan-rp-2-3-miliar-perbulan-cuma-dari-kerja-lima-jam-seminggu-pria-ini-bisa">Hasilkan Rp2,3 Miliar Perbulan Cuma dari Kerja Lima Jam Seminggu? Pria Ini Bisa!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kereta-cepat-jakarta-bandung-berdampak-signifikan-pada-pembelian-properti-di-bandung">Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berdampak Signifikan pada Pembelian Properti di Bandung</a></li></ul>James menambahkan, pasar saat ini tengah menghadapi ancaman resesi ekonomi dan lonjakan inflasi. Hal itu pun dinilai Dong akan mengurangi tingkat persaingan di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=e-commerce">e-commerce</a>.Pasalnya, perusahaan teknologi di tengah kondisi tersebut akan lebih berfokus pada keuntungan atau kerugian sehingga akan terbangun suatu atmosfer kompetisi yang lebih bijaksana.

Ilustrasi belanja online di start up e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, dan marketplace lain. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia

Investor di Balik E-Commerce Terlaris_HeroImage.jpg

Ilustrasi belanja online di start up e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, dan marketplace lain. 

Menurut laporan Lazada Sponsored Solutions (LSS) bertajuk "Transforming Southeast Asia: From Discovery to Delivery", 57% konsumen di Asia Tenggara lebih banyak mencari produk secara langsung lewat e-commerce ketimbang melalui mesin pencari.

Rekomendasi

Studi: Jumlah Pencarian Produk di Platform e-Commerce Sudah Melampaui Mesin Pencari