JAKARTA – Jaringan kedai
kopi global Starbucks akan membuka investasi di Papua.



Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia mengungkapkan, teken kontrak investasi
dan pengucuran modal dari perusahaan kopi asal Amerika Serikat tersebut akan
dilakukan pada bulan depan, yakni April 2020.



Saat ini, lanjutnya,
proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS)
untuk menghitung besaran investasi. Di samping itu, tingkat pengembalian modal
atau Internal Rate Return (IRR) juga masih dihitung-hitung.



“Sekarang FS sudah
jalan, setelah itu baru tanda tangan kontrak. Pokoknya bulan depan,” ujarnya
seperti dikutip Kompas (7/3/2020).



Bahlil juga
mengungkapkan, belum lama ini memorandum of understanding (MoU) antara
Indonesia dengan Starbucks telah ditandatangani di Sorong, Papua.



Papua sebagai salah
satu daerah penghasil kopi terbaik, menjadi alasan bagi Starbucks untuk menanamkan
investasi di sana. Jenis kopi tersebut, yakni Torabika dari Wamena. Selain itu,
investasi hijau (green investment) juga tengah difokuskan untuk mendorong
kearifan lokal.

WhatsApp Image 2021-07-16 at 09.29.50.jpeg

JAKARTA – Jaringan kedai kopi global Starbucks akan membuka investasi di Papua. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia mengungkapkan, teken kontrak investasi dan pengucuran modal dari perusahaan kopi asal Amerika Serikat tersebut akan dilakukan pada bulan depan, yakni April 2020. Saat ini, lanjutnya, proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study [&hellip;]

Rekomendasi

Starbucks Bangun Investasi di Papua