Pertumbuhan diperkirakan mencapai 4,92 persen, didorong oleh beberapa faktor domestik yang memberi sentimen positif terhadap aktivitas perekonomian nasional.

Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk membebaskan desa dari kemiskinan dan kekurangan gizi. Prabowo juga ingin memutus rantai pasok panjang yang menyebabkan harga pangan mahal.

Aksi beli agresif terhadap BBRI turut mendorong aliran dana asing secara keseluruhan mencatatkan net buy jumbo sebesar Rp1,68 triliun di seluruh pasar. Tren ini menjadi sinyal positif setelah sebelumnya investor asing cenderung melakukan aksi jual bersih.

Kejadian ini menambah daftar panjang preseden buruk soal praktik premanisme dan pungutan liar terhadap dunia usaha. Sebelumnya, publik dikejutkan oleh laporan organisasi masyarakat (ormas) yang mendatangi proyek-proyek swasta hingga meminta "jatah keamanan" dan upeti proyek.