JAKARTA - Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) kembali menembus level Rp10.000 pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, 23 Mei 2025. Terakhir kali saham emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu ini mencapai level intraday di atas Rp10.000 terjadi pada tahun lalu.&nbsp;Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada sesi perdagangan kedua, saham TPIA melesat Rp650 atau 6,82% ke posisi Rp10.150 hingga pukul 14.12 WIB, dengan level tertinggi intraday mencapai Rp10.200. Rekor tertinggi sepanjang masa saham ini berada di Rp10.625 yang dicapai pada 14 Agustus tahun lalu.Kenaikan harga saham tersebut mendorong kapitalisasi pasar emiten bersandikan TPIA meroket hingga mencapai Rp878 triliun, menempatkan emiten ini sebagai yang kedua terbesar di BEI berdasarkan nilai pasar.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ada-anggota-asal-indonesia-ini-profil-vvup-girl-group-korea-selatan">Ada Anggota Asal Indonesia, Ini Profil VVUP Girl Group Korea Selatan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/emiten-minuman-boba-ini-mau-dicaplok-perusahaan-singapura-berusia-3-minggu">Emiten Minuman Boba Ini Mau Dicaplok Perusahaan Singapura Berusia 3 Minggu</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/elnusa-elsa-bagikan-dividen-rp-39-11-per-saham-dekati-rekor-satu-dekade-lalu">Elnusa (ELSA) Bagikan Dividen Rp39,11 per Saham, Dekati Rekor Satu Dekade Lalu</a></li></ul>Dengan demikian, TPIA menyalip posisi PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang kini turun ke peringkat ketiga dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp876 triliun dan harga saham Rp6.550 per lembar. Posisi tertinggi masih dipegang oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).Dalam sebulan terakhir, saham TPIA telah menguat lebih dari 28%. Secara year to date (ytd), kenaikan saham ini mencapai 34,67%, menjadikannya yang tertinggi di antara portofolio emiten milik Prajogo Pangestu. Saham lain seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Petrosea Tbk (PTRO) juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 15,43% dan 11,84%. Sementara itu, saham BREN dan PT Cuan Lawas Tbk (CUAN) masih mencatatkan penurunan sepanjang tahun ini.Penguatan saham TPIA didorong oleh beberapa katalis utama. Salah satunya adalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) yang dijadwalkan berlangsung pada 11 Juni 2025. Rapat ini akan membahas tujuh agenda, termasuk pengesahan laporan keuangan, penetapan penggunaan laba bersih, serta persetujuan perubahan susunan pengurus perusahaan.&nbsp;RUSPT ini dianggap sebagai momen penting yang dapat memberikan arah strategi bisnis dan memperkuat kepercayaan investor. Selain itu, aksi korporasi yang dilakukan TPIA melalui anak usahanya, Aster Chemicals and Energy Pte Ltd, ikut menjadi pendorong sentimen positif pasar. Pada 7 Mei 2025, Aster Chemicals menyelesaikan akuisisi saham Chevron Phillips Singapore Chemicals (CPSC).&nbsp;Perusahaan patungan yang dikendalikan oleh CAPGC Pte Ltd ini dimiliki 80% oleh Chandra Asri dan 20% oleh Glencore. Akuisisi ini diharapkan memperkuat posisi bisnis TPIA di sektor kimia dan energi, sekaligus membuka peluang ekspansi pasar regional.Tidak kalah penting, rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) anak usaha PT Chandra Daya Investasi (CDI) turut menjadi perhatian investor. CDI dengan kode saham CDIA berencana menawarkan 12,48 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.&nbsp;Info saja, nilai nominal saham sebesar Rp100 per lembar dengan kisaran harga penawaran diperkirakan di antara Rp170 hingga Rp190. Potensi dana yang diraup dari aksi korporasi ini diperkirakan mencapai maksimal Rp2,37 triliun, yang akan digunakan untuk memperkuat struktur modal dan mendukung ekspansi usaha.Dengan berbagai katalis tersebut, optimisme investor terhadap prospek saham TPIA terus meningkat. Kinerja fundamental yang solid, ditambah dengan strategi korporasi yang agresif, menjadi faktor utama yang mendorong apresiasi harga saham hingga mencapai level signifikan saat ini.&nbsp;Ke depan, para investor akan terus memantau pelaksanaan RUSPT, integrasi akuisisi CPSC, dan perkembangan IPO anak usaha sebagai indikator penting dalam menilai potensi pertumbuhan dan nilai saham TPIA di pasar modal.&nbsp;

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Salah satu pabrik PT Chandra Asri di kawasan Cilegon Banten. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Kawasan PT Chandra Asri - Panji 1.jpg

Perusahaan patungan yang dikendalikan oleh CAPGC Pte Ltd ini dimiliki 80% oleh Chandra Asri dan 20% oleh Glencore. Akuisisi ini diharapkan memperkuat posisi bisnis TPIA di sektor kimia dan energi, sekaligus membuka peluang ekspansi pasar regional.

Harga Emas Hari Ini

Saham TPIA Kembali Memanas di Level Rp10.000, Intip Tiga Faktor Pendorongnya