15 Maret 2023 10:30 WIB
Penulis: Idham Nur Indrajaya
Editor: Ananda Astri Dianka
JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini seiring dengan inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 15 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 17 poin di posisi Rp15.368 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 14 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 8 poin di level Rp15.385 per-dolar AS.
- Jadi Bendahara Negara, Kekayaan Sri Mulyani Capai Rp58 Miliar
- Start Up dan Perbankan China Berebut Gantikan Silicon Valley Bank yang Bangkrut
- Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp24,7 Triliun Setara 60 Persen Laba Tahun 2022
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi menguat setelah data inflasi AS Februari 2023 yang dirilis semalam menunjukkan penurunan.
Inflasi AS pada Februari 2023 tercatat sebesar 0,4% secara month-to-month (mtm) dan 6% secara year-on-year (yoy), menurun dari 6,4% yoy pada bulan sebelumnya.
"Angkanya masih jauh dari target 2%, tapi di tengah krisis perbankan AS saat ini, The Federal Reserve (The Fed) bisa mengerem laju kenaikan suku bunganya," ujar Ariston kepada TrenAsia, Rabu, 15 Maret 2023.
- Hacker Ternyata Bisa Lakukan 3 Cara Ini untuk Meretas WhatsApp Anda, Hati-hati!
- Punya Anak Sensitif Adalah Anugerah, Ini Penjelasannya
- Jangan Salah Langkah, Begini Cara Besarkan Anak Sensitif
Ariston menambahkan, pelaku pasar saat ini menilai bahwa The Fed akan melunakkan sikapnya dalam penetapan suku bunga setelah kebangkrutan Silicon Valley Bank.
Akan tetapi, kejatuhan bank spesialis penyuntik modal untuk start up itu pun mendorong sebagian pelaku pasar untuk keluar dari aset berisiko sehingga hal tersebut dapat menahan penguatan rupiah.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.330 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.400 per-dolar AS.