DISTIKA.png

JAKARTA - Investasi langsung dari pihak asing atau foreign direct investment (FDI) yang dijanjikan ke <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/korea-selatan">Korea Selatan</a> naik 11,3% dibanding tahun sebelumnya selama sembilan bulan pertama tahun ini.&nbsp;Angka tersebut menjadi rekor tertinggi berkat peningkatan investasi di sektor-sektor canggih seperti chip, baterai, dan lainnya. Data tersebut disampaikan Kementerian Industri Korsel pada Rabu, 4 Oktober 2023.Selama periode Januari hingga September, Korsel menerima komitmen FDI senilai US$23,95 miliar. Tahun lalu mereka “hanya” menerima US$21,52 miliar. Angka tahun ini menandai jumlah tertinggi yang pernah ada untuk data selama sembilan bulan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tiket-gratis-kereta-cepat-periode-3-7-oktober-habis-ada-jadwal-lagi">Tiket Gratis Kereta Cepat Periode 3-7 Oktober Habis, Ada Jadwal Lagi?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/setelah-kecelakaan-fatal-tahun-2019-boeing-737-kembali-bangkit">Setelah Kecelakaan Fatal Tahun 2019, Boeing 737 Kembali Bangkit</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tesla-laporkan-penjualan-saham-langsung-turun">Tesla Laporkan Penjualan, Saham Langsung Turun</a></li></ul>Jumlah <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/investasi">investasi</a> yang benar-benar tiba di Korea Selatan juga meningkat 20,2% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai rekor tertinggi sebesar US$13,92 miliar.“Terlepas dari ketidakpastian global, negara ini mengalami peningkatan investasi asing di sektor-sektor maju seperti <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/semikonduktor">semikonduktor</a> dan baterai sekunder, yang diharapkan akan membantu memperkuat rantai pasokan dalam negeri dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” kata kementerian, dikutip dari Reuters, Rabu 4 Oktober 2023.&nbsp;Berdasarkan sektor industri, komitmen FDI di sektor manufaktur tumbuh 15,7% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$9,02 miliar. Adapun investasi asing melonjak 27% menjadi US$3,32 miliar di sektor elektronik dan listrik. Sementara di sektor teknik kimia, investasinya melonjak 61,1% menjadi US$3,01 miliar.Sementara itu, sektor jasa juga mengalami peningkatan komitmen FDI sebesar 9,0% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$13,8 miliar selama periode Januari-September. Sektor keuangan dan akomodasi sebagai pendorong utamanya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rekomendasi-lagu-bertema-cinta-karya-the-beatles">Rekomendasi Lagu Bertema Cinta Karya The Beatles</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/meski-lagi-tren-7-makanan-ini-ternyata-tidak-boleh-dimasak-dengan-air-fryer">Meski Lagi Tren, 7 Makanan Ini Ternyata Tidak Boleh Dimasak dengan Air Fryer</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ada-di-makam-firaun-ini-7-manfaat-biji-ketumbar-bagi-kesehatan">Ada di Makam Firaun, Ini 7 Manfaat Biji Ketumbar Bagi Kesehatan</a></li></ul>Dari pihak investor, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/amerika-serikat">Amerika Serikat</a> berjanji melakukan investasi senilai US$5,19 miliar, mengalami penurunan sebesar 27,2% dibanding tahun sebelumnya, terutama karena efek basis tinggi. Sementara investasi dari Jepang juga turun sebesar 10,5% menjadi US$930 juta.Namun, investasi dari Uni Eropa meningkat sebesar 38,1% menjadi US$4,0 miliar. Sementara investasi dari China, Hong Kong, dan Taiwan melonjak sebesar 49,9% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$2,23 miliar.Investasi Greenfield naik sebesar 20,4% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$16,79 miliar. Sementara investasi dalam bentuk penggabungan dan akuisisi (M&amp;A) turun 5,5% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$7,16 miliar.

CHRISNA.png

Presiden Yoon Suk Yeol

Angka tersebut menjadi rekor tertinggi berkat peningkatan investasi di sektor-sektor canggih seperti chip, baterai, dan lainnya.

Rekor! Investasi Asing di Korsel Naik 11,3 Persen Hingga September