JAKARTA – <a href="https://www.trenasia.com/ihsg-tampak-bullish-doji-star-candle-rekomendasi-saham-lq45-layak-dicermati/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Indeks Harga Saham Gabungan</a> (IHSG) masih terpantau bergerak terbatas pada pekan kedua Maret 2021. Sejumlah insentif yang dikeluarkan pemerintah juga dinilai belum dapat mendongkrak pergerakan indeks komposit secara maksimal.



Sepanjang pekan lalu, investor asing mencatat aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp957,06 miliar. Sepanjang tahun berjalan, investor asing masih membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp14,21 triliun.



Dengan gambaran tersebut, CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto memberikan sejumlah menu saham yang berpotensi menghasilkan profit pada pekan ini. Antara lain <a href="https://www.trenasia.com/bank-syariah-indonesia-bidik-penyaluran-kpr-rp38-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">PT Bank Syariah Indonesia Tbk</a> (BRIS), <a href="https://www.trenasia.com/usai-rugi-triliunan-rupiah-krakatau-steel-2020-raup-laba-bersih-rp705-miliar/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">PT Krakatau Steel (Persero) Tbk</a> (KRAS), dan <a href="https://www.trenasia.com/beli-rumah-makin-ringan-btn-turunkan-suku-bunga-kredit/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk</a> (BBTN).


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/ihsg-masih-konsolidasi-usai-rilis-bi-rate-simak-saham-emtk-lsip-zyrx-dan-wika/">IHSG Masih Konsolidasi Usai Rilis BI Rate, Simak Saham EMTK, LSIP, ZYRX, dan WIKA</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/saham-pilihan-mirae-sekuritas-juni-2021-bbri-ditendang-diganti-prda-temani-antm-hingga-inco/">Saham Pilihan Mirae Sekuritas Juni 2021: BBRI Ditendang Diganti PRDA, Temani ANTM hingga INCO</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ihsg-terancam-bearish-jelang-rilis-bi-rate-rekomendasi-saham-aali-smra-bnga-dan-ggrm/">IHSG Terancam Bearish Jelang Rilis BI Rate, Rekomendasi Saham AALI, SMRA, BNGA, dan GGRM</a></li>
</ul>


Melalui analisis teknikalnya, ia merekomendasikan beli saham <a href="https://www.trenasia.com/ambisi-erick-thohir-ingin-bank-syariah-indonesia-tembus-10-besar-dunia/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BRIS</a> pada rentang harga Rp2.590 – Rp2.630 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp2.380. Sedangkan, target jual berada pada kisaran harga Rp3.000 hingga Rp3.300.



Selanjutnya, saham kedua yang menjadi rekomendasi Fendy adalah <a href="https://www.trenasia.com/bos-bumn-krakatau-steel-silmy-karim-borong-saham-kras/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">KRAS</a> dibeli pada level harga Rp600 – Rp650 per lembar. Ia menyarankan cut loss level dipasang pada harga Rp570.



“Target jual yang dituju adalah pada harga Rp710 hingga Rp730,” ujar pria yang akrab disapa OmFin tersebut, Senin, 8 Maret 2021.



Rekomendasi saham terakhir pekan ini adalah <a href="https://www.trenasia.com/laba-bersih-btn-tahun-2020-meroket-665-jadi-rp16-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BBTN</a> untuk dibeli pada kisaran harga Rp2.080 – Rp2.110 dengan stop loss level Rp2.000. OmFin menargetkan saham BBTN dijual pada rentang harga Rp2.200 sampai dengan Rp2.400 per lembar.



<h6>Ulasan Rekomendasi Pekan Lalu</h6>



<figure class="wp-block-image size-large"><img data-attachment-id="37950" data-permalink="https://www.trenasia.com/pmn-bumn-krakatau-steel-lewat-mcb-rp3-triliun-saham-publik-bakal-terdilusi/dirut-ks-1/" data-orig-file="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?fit=1066%2C600&amp;ssl=1" data-orig-size="1066,600" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;1&quot;}" data-image-title="Dirut Krakatau Steel" data-image-description="" data-medium-file="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?fit=300%2C169&amp;ssl=1" data-large-file="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?fit=1024%2C576&amp;ssl=1" loading="lazy" width="1024" height="576" src="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?resize=1024%2C576&#038;ssl=1" alt="" class="wp-image-37950" srcset="https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?resize=1024%2C576&amp;ssl=1 1024w, https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?resize=300%2C169&amp;ssl=1 300w, https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?resize=768%2C432&amp;ssl=1 768w, https://cdn.kmbmedia.id/uploads/2020/09/Dirut-KS-1.jpg?w=1066&amp;ssl=1 1066w" sizes="(max-width: 1000px) 100vw, 1000px" data-recalc-dims="1" /><figcaption>Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim saat berbincang dalam program Podcast OmFin Channel yang dipandu analis dan pendiri Finvesol Consulting Indonesia Fendi Susiyanto di Kantor Redaksi TrenAsia.com / Dok. TrenAsia.com</figcaption></figure>



Pada pekan lalu, OmFin telah merekomendasikan <a href="https://www.trenasia.com/farmasi-melambung-saat-ihsg-limbung-omfin-rekomendasi-saham-kaef-inaf-dan-irra/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">tiga saham yang layak untuk dicermati bagi para investor</a>. Ketiga saham tersebut di antaranya PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA).



Pekan sebelumnya, OmFin merekomendasikan beli saham KAEF pada kisaran harga Rp3.490 – Rp3.530 per lembar dengan stop (cut) loss level Rp3.100. Sedangkan target jual berada pada rentang harga Rp4.000 hingga Rp4.500.



Hasilnya, saham KAEF ditutup pada harga Rp3.260 per lembar pada akhir sesi perdagangan Jumat 5 Maret 2021. Dengan begitu, terdapat unrealized loss hingga -6,59%.



“Harga tertinggi sebenarnya sudah mencapai Rp3.700, sehingga pada saat itu ada potential gain sebesar 6,02 persen. Jadi ini masih stay long istilahnya ya,” kata pria yang juga merupakan host OmFin Channel di TrenAsia.com itu.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/tidak-mampu-bayar-sukuk-global-bei-gembok-saham-garuda-indonesia/">Tidak Mampu Bayar Kupon Global, BEI Gembok Saham Garuda Indonesia</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/basis-investor-ritel-menguat-kemenkeu-optimis-sbn-ritel-diburu-investor/">Basis Investor Ritel Menguat, Kemenkeu Optimis SBN Ritel Diburu Investor</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/23-perusahaan-antre-ipo-pak-erick-masih-belum-ada-bumn-di-daftar-bei/">23 Perusahaan Antre IPO: Pak Erick, Masih Belum Ada BUMN di Daftar BEI</a></li>
</ul>


Yang kedua, ia merekomendasikan beli saham INAF pada harga Rp3.230 – Rp3.290 per lembar. Stop loss level dipasang pada harga Rp2.850 dan target jual pada harga Rp3.800 hingga Rp4.200 per lembar.



Hingga akhir penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham INAF ditutup pada level harga Rp3.080 per lembar atau terdapat unrealized loss mencapai -4,64%. Padahal, saham INAF sempat menyentuh level tertingginya yakni Rp3.080 atau terdapat potential gain 4,57%.



Terakhir, OmFin merekomendasikan saham IRRA untuk dibeli pada kisaran harga Rp2.400 – Rp2.490 per lembar dan cut loss level Rp2.230. Target jual yang ia tuju pada harga Rp2.800 – Rp3.100 per lembar.



Saham IRRA pun ditutup pada level harga Rp2.260 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat 5 Maret 2021. Sama seperti dua saham sebelumnya, trading pada saham farmasi ini mengalami unrealized loss sebesar -5,84%.



Saham IRRA juga sempat menembus level tertingginya dan berada pada harga Rp2.260 per lembar. Pada saat itu, terdapat potensi profit sebesar 5,83% sebelum akhirnya ditutup melemah.



“Itu lah tadi review saham pekan lalu. Terus investasi dan batasi kerugian dengan stop loss. Cuan party, enggak cuan, ngopi,” tutup OmFin dengan tagline andalannya. (SKO)



<figure class="wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio"><div class="wp-block-embed__wrapper">
<iframe class='youtube-player' width='640' height='360' src='https://www.youtube.com/embed/Md95jZ4SMvQ?version=3&#038;rel=1&#038;showsearch=0&#038;showinfo=1&#038;iv_load_policy=1&#038;fs=1&#038;hl=id-ID&#038;autohide=2&#038;wmode=transparent' allowfullscreen='true' style='border:0;' sandbox='allow-scripts allow-same-origin allow-popups allow-presentation'></iframe>
</div></figure>

DREAN.png

Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

bris-percepat-pengembangan-perbankan-syariah-6

CEO Finvesol Consulting Fendy Susianto memberikan sejumlah menu saham yang berpotensi menghasilkan profit pada pekan ini. Antara lain PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Rekomendasi Saham OmFin: BRIS, KRAS, dan BBTN Berpotensi Profit