WhatsApp Image 2023-01-11 at 10.04.54 AM.jpeg

JAKARTA - Satgas Waspada Investasi (SWI) pada Februari 2023 ini kembali menemukan delapan entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin dan 85 pinjaman online tanpa izin.Ketua SWI Tongam L. Tobing mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih investasi dan memanfaatkan pinjaman online yang berizin.Selain itu, pada Februari 2023, SWI juga telah menghentikan delapan entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin yang terdiri dari 4 entitas melakukan penawaran investasi tanpa izin dan 4 kegiatan tanpa izin lainnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ini-hobi-seru-yang-juga-baik-untuk-kesehatan-mental">Ini Hobi Seru yang Juga Baik untuk Kesehatan Mental</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/uji-coba-neuralink-ke-otak-manusia-ditolak-fda">Uji Coba Neuralink Ke Otak Manusia Ditolak FDA</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/maruf-amin-serahkan-bantuan-pertamina-untuk-warga-pengungsi-kebakaran-plumpang">Ma'ruf Amin Serahkan Bantuan Pertamina untuk Warga Pengungsi Kebakaran Plumpang</a></li></ul>“Masih maraknya penawaran investasi dan pinjol ilegal tersebut terus menjadi perhatian SWI," kata dia di Jakarta, Senin 6 Maret 2023.Terhitung sejak tahun 2018 hingga Februari 2023, jumlah platform pinjaman online ilegal yang telah ditutup menjadi sebanyak 4.567 pinjol ilegal.Selain itu, SWI juga melakukan normalisasi terhadap Jenfi dan PT Bina Asia Propertindo (Cicil Sewa) karena telah melakukan penyesuaian kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku.&nbsp;Tongam menjelaskan, SWI selalu berusaha mencegah jatuhnya korban masyarakat dari investasi dan pinjol ilegal dengan terus mencari informasi menggunakan crawling data yang dilakukan melalui big data center aplikasi waspada investasi.&nbsp;Lewat data yang didapat itu, SWI akan berkoordinasi untuk melakukan pemblokiran terhadap situs/website/aplikasi dan menyampaikan laporan informasi ke Bareskrim Polri untuk dilakukan penindakan sesuai kewenangan.&nbsp;Penanganan terhadap investasi dan pinjol ilegal dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh anggota SWI dari 12 qKementerian/Lembaga.&nbsp;SWI juga bukan aparat penegak hukum sehingga tidak dapat melakukan proses hukum. SWI mengimbau agar masyarakat sebelum mengikuti penawaran investasi ataupun pinjaman online untuk melakukan pengecekan legalitas perusahaannya dengan mengunjungi website <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/alert-portal/Pages/default.aspx.">https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/alert-portal/Pages/default.aspx.</a>Masyarakat juga bisa bertanya kepada Layanan Konsumen OJK melalui kontak 157 atau whatsapp di nomor 081-157-157-157, email konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id.

Ilustrasi fintech pinjaman online (pinjol) atau kredit online alias peer to peer (P2P) lending ilegal harus diwaspadai. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia

Investasi_fintech Ilegal.jpg

Terhitung sejak tahun 2018 hingga Februari 2023, jumlah platform pinjaman online ilegal yang telah ditutup menjadi sebanyak 4.567 pinjol ilegal.

Rekomendasi

SWI Temukan 85 Pinjol Ilegal