JOGJA – Tidak sekadar menjadi tempat penyimpanan buku, UGM menjadikan perpustakaan sebagai sarana dalam proses pendidikan, riset, dan pengabdian pengembangan keilmuan.&nbsp;Gedung perpustakaan utama UGM, yang sebelumnya dikenal sebagai gedung tempat pelaksanaan Konferensi Kolombo, telah melalui perjalanan sejarah sejak didirikan pada tahun 1959. Saat ini, gedung lima lantai ini menjadi rumah bagi koleksi yang kaya akan buku cetak dan digital dari berbagai bidan keilmuan.&nbsp;Perpustakaan bukan hanya menjadi wadah informasi, tetapi juga pusat inovasi yang menjembatani mahasiswa UGM dengan pengetahuan terbaru. Dilansir dari ugm.ac.id, Senin 14 Agustus 2023, Kepala Perpustakaan UGM ,Nawang Purwanti, menyoroti peran strategis perpustakaan dalam menghadapi tantangan zaman. Era revolusi industri 4.0 membawa perubahan signifikan dalam pendidikan dan riset.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jokowi-pemimpin-selanjutnya-harus-berani-jaga-hilirisasi-industri">Jokowi: Pemimpin Selanjutnya Harus Berani Jaga Hilirisasi Industri</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tokocrypto-catat-rata-rata-volume-transaksi-rp-4-56-triliun-pada-semester-i-2023">Tokocrypto Catat Rata-Rata Volume Transaksi Rp4,56 Triliun pada Semester I-2023</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/fernando-villavicencio-dan-keberanian-yang-tak-pernah-surut">Fernando Villavicencio dan Keberanian yang Tak Pernah Surut</a></li></ul>Perpustakaan telah bertransformasi menjadi mitra yang mendukung proses pembelajaran inovatif dan riset yang adaptif. Pengunjung perpustakaan tidak hanya mencari referensi untuk tugas akademik, tetapi juga bahan riset dosen dan mahasiswa.&nbsp;Nawang menyampaikan bahwa selama tahun 2021, ketika pandemi COVID-19 masih berlangsung, terjadi penurunan signifikan dalam jumlah kunjungan pengunjung. "Pada tahun tersebut, hanya ada 5.885 pengunjung yang datang," ujar nawang.Namun, setelah masa pandemi berlalu, terjadi lonjakan kunjungan pada tahun 2022, mencapai angka 212.135 pengunjung. "Hingga bulan Mei tahun 2023, jumlah pengunjung telah mencapai 53.697," tambah Nawang.Koleksi buku tercetak di perpustakaan UGM, hingga bulan Mei 2023, jumlahnya telah mencapai 423.979 judul atau sebanyak 639.081 eksemplar. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 635.149 eksemplar atau 421.336 judul buku.Di sisi lain, koleksi elektronik atau digital, baik yang berasal dari langganan maupun kepemilikan sendiri, telah berkembang Pesat. Hingga bulan Mei tahun 2023 terdapat 38.950 judul E-Journal, 54.881 judul E-Book, 220.043 judul E-Theses, 196.000 data E-Datasheet, 44.212 data E-Company Profile, dan 30.705 judul E-Proceedings yang tersedia bagi para pengguna.Dengan koleksi yang terus diperbarui dan aksesibilitas yang semakin memudahkan, perpustakaan berperan sebagai mitra utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi di lingkungan kampus.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

perpustakaan ugm.png

Ketika pandemi COVID-19 masih berlangsung hanya ada 5.885 pengunjung yang datang

Rekomendasi

Pandemi Berlalu, Pengunjung Perpustakaan UGM Capai 200.000 Lebih