JUSTINA.png

JAKARTA - Seperti yang Anda ketahui sejak tahun 2014 Facebook membuat keputusan untuk membuat Facebook dan Messenger menjadi dua aplikasi terpisah sehingga mereka dapat mempromosikan Messenger sebagai platform chat atau perpesanan.Seperti yang dilansir dari laman The Indian Express, CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengatakan bahwa keputusan tersebut akan menghasilkan pengalaman yang lebih baik. Meski banyak yang tidak menyukai langkah Facebook, pada akhirnya banyak pengguna menerima perubahan tersebut.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pertamina-catat-produksi-sf-05-kilang-balikpapan-meningkat-23-persen">Pertamina Catat Produksi SF-05 Kilang Balikpapan Meningkat 23 Persen</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bukan-dari-ipo-nsss-lebih-andalkan-dana-dari-2-sumber-ini-untuk-bangun-pabrik-baru">Bukan dari IPO, NSSS Lebih Andalkan Dana dari 2 Sumber Ini untuk Bangun Pabrik Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/keluarkan-pp-12-tahun-2023-bahlil-tawarkan-pemanis-untuk-tarik-investor-di-ikn">Keluarkan PP 12 Tahun 2023, Bahlil Tawarkan Pemanis untuk Tarik Investor di IKN</a></li></ul>Namun tampaknya kebijakan tersebut akan diubah. Facebook dilaporkan sedang mengerjakan fitur chat Messenger dari dalam aplikasi Facebook. Seperti yang dilaporkan oleh analis media sosial terkenal, Matt Navarra, Facebook tampaknya sedang mengundang pengguna untuk menguji pengalaman menggunakan fitur chat terbaru dari Facebook.<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2023/03/1678434645862.jpeg"><figcaption>Facebook tampaknya sedang mengundang pengguna untuk menguji pengalaman menggunakan fitur chat terbaru dari Facebook</figcaption></figure>Facebook dibakarkan juga memiliki rencana untuk lebih mengintegrasikan fitur perpesanan ke dalam Facebook, tapi masih tidak menentukan fitur yang dimaksud dan kapan akan dihadirkan ke platform tersebut.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-kebiasaan-yang-terbukti-menciptakan-kesuksesan-dalam-bisnis-dan-kehidupan">5 Kebiasaan yang Terbukti Menciptakan Kesuksesan dalam Bisnis dan Kehidupan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ini-profil-depo-pertamina-plumpang-ternyata-pemasok-20-persen-pasokan-bbm-di-seluruh-indonesia">Ini Profil Depo Pertamina Plumpang, Ternyata Pemasok 20 Persen Pasokan BBM di Seluruh Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/info-bmkg-prakiraan-cuaca-hari-ini-04-maret-2023-dan-besok-untuk-wilayah-dki-jakarta">INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini 04 Maret 2023 dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta</a></li></ul>Saat Messenger berhasil diintegrasikan dengan aplikasi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=facebook">Facebook</a>, pengguna mungkin dapat memeriksa kotak masuk Messenger mereka hanya dengan menggesek langsung dari layar beranda aplikasi Facebook.

WhatsApp Image 2023-01-11 at 10.04.54 AM.jpeg

Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Masih Bertahan di Facebook, Jangan Disepelekan!

Meta Berencana Akan Kembalikan Messenger ke Aplikasi Facebook Lagi

Facebook dilaporkan sedang mengerjakan fitur chat Messenger dari dalam aplikasi Facebook. Seperti yang dilaporkan oleh analis media sosial terkenal, Matt Navarra, Facebook tampaknya sedang mengundang pengguna untuk menguji pengalaman menggunakan fitur chat terbaru dari Facebook.

Rekomendasi

Meta Berencana Kembalikan Messenger ke Aplikasi Facebook Lagi