JAKARTA&nbsp;– Tahun 2021 menjadi tahun yang penting bagi industri aset kripto secara global.&nbsp;CEO Indodax Oscar Darmawan memprediksi, tahun depan aset kripto berpotensi lebih baik dengan sejumlah alasan.Pertama, ia memperkirakan pada&nbsp;2022 akan ada suatu ekosistem baru setelah&nbsp;sebelumnya pada 2020 ada DeFi dan 2021&nbsp;dunia kehadiran&nbsp;NFT dan Metaverse.&nbsp;Tidak hanya perihal ekosistem,&nbsp;Oscar memprediksi akan makin banyak negara yang menyusul&nbsp;El Salvador&nbsp;untuk menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/realisasi-kur-mencapai-97-79-persen-jadi-rp-278-71-triliun-per-27-desember">Realisasi KUR Mencapai 97,79 Persen Jadi Rp278,71 Triliun per 27 Desember</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-akhir-tahun-diprediksi-bullish-4-saham-ini-patut-jadi-pertimbangan">IHSG Akhir Tahun Diprediksi Bullish, 4 Saham Ini Patut jadi Pertimbangan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kemendes-bentuk-sentra-baru-ekonomi-lewat-desa-wisata">Kemendes Bentuk Sentra Baru Ekonomi Lewat Desa Wisata</a></li></ul>“Tahun ini, Bitcoin menjadi semakin mainstream. Kami melihat orang awam yang biasanya tidak tahu apa itu Bitcoin, menjadi mulai mendengar dan mulai aware soal&nbsp;Bitcoin,” kata Oscar dilansir dari keterangan resmi yang dikutip Kamis, 30 Desember 2021.Tidak hanya itu, Bitcoin pun juga sudah digunakan sebagai devisa negara dan juga masuknya institusi investor. Padahal sebelumnya, belum ada&nbsp;negara&nbsp;yang mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa.&nbsp;Namun&nbsp;kabarnya, El Salvador&nbsp;dan beberapa negara di&nbsp;Amerika Selatan lainnya&nbsp;akan mempertimbangkan&nbsp;Bitcoin sebagai devisa negara.Di sisi lain, aset kripto masih mendapat sejumlah tentangan dari beberapa pihak, seperti International Monetary Fund (IMF). Meskipun begitu, Oscar melihat pasar&nbsp;sudah kebal&nbsp;sehingga berbagai penolakan aset kripto dinilai tak akan terlalu menggerakkan pasar.&nbsp;“Hal yang akan cukup berpengaruh adalah bagaimana negara akan membuat&nbsp;Bitcoin sebagai devisa atau tidak.”<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jalur-distribusi-batu-bara-bersengketa-baramulti-suksessarana-bssr-pilih-jalur-alternatif-pihak-ketiga">Jalur Distribusi Batu Bara Bersengketa, Baramulti Suksessarana (BSSR) Pilih Jalur Alternatif Pihak Ketiga</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jelang-natal-kendaraan-kabur-dari-jabodetabek-lewat-tol-membeludak">Jelang Natal, Kendaraan Kabur dari Jabodetabek Lewat Tol Membeludak</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/beda-dengan-bill-gates-dan-mark-zuckerberg-elon-musk-justru-tak-tertarik-dengan-metaverse">Beda dengan Bill Gates dan Mark Zuckerberg, Elon Musk Justru Tak Tertarik dengan Metaverse</a></li></ul>Meneropong harga&nbsp;Bitcoin pada Januari 2021,&nbsp;saat itu berada di angka&nbsp;Rp500 juta&nbsp;per koin. Sementara berdasarkan catatan market Indodax pada 28 Desember 2021, Bitcoin sudah menyentuh angka&nbsp;Rp737 juta per koin.&nbsp;Artinya,&nbsp;Bitcoin sudah naik sekitar 47,4%&nbsp;dan&nbsp;menyentuh harga all time high&nbsp;pada&nbsp;November&nbsp;2021 di harga hampir&nbsp;Rp1&nbsp;miliar per koin.&nbsp;“Ini menandakan bahwa Bitcoin adalah aset kripto yang baik untuk investasi jangka panjang,” sambung dia.

ANANDA.png

Ilustrasi: Mata Uang Kripto Bitcoin / bitocto.com

bitcoin-2019

Makin Banyak Diregulasi, Bos Indodax Taksir Aset Kripto Bakal Ciamik pada 2022