JAKARTA – <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/pt-astra-international-tbk">PT&nbsp; Astra International Tbk</a> (ASII) membukukan pendapatan bersih konsolidasian pada semester pertama 2021 sebesar Rp107,4 triliun, naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp89,75 miliar.Meski pendapatan meningkat dobel digit, tetapi laba&nbsp; bersih <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/grup-astra">Grup Astra </a>tercatat senilai Rp8,8 triliun, susut 22% dibandingkan dengan semester&nbsp; I-2020 ketika memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank&nbsp; Permata.&nbsp;Di sisi lain, apabila tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan ini, laba bersih grup meningkat&nbsp; 61%, terutama disebabkan kinerja divisi otomotif yang lebih baik.“Sebagian besar bisnis grup mengalami perbaikan dibandingkan 2020 ketika menghadapi&nbsp; pembatasan-pembatasan bisnis yang signifikan terkait dengan penanggulangan pandemi&nbsp; COVID-19,” kata Presiden Direktur ASII,&nbsp;Djony Bunarto Tjondro&nbsp;dalam Public Expose 2021, Kamis 9 September 2021.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/penjualan-tolak-angin-moncer-laba-bersih-sido-muncul-tumbuh-21-persen-pada-semester-i-2021">Penjualan Tolak Angin Moncer, Laba Bersih Sido Muncul Tumbuh 21 Persen pada Semester I-2021</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/obligasi-segera-jatuh-tempo-bank-permata-raih-peringkat-id-aaa-outlook-stabil-dari-pefindo">Obligasi Segera Jatuh Tempo, Bank Permata Raih Peringkat idAAA Outlook Stabil dari Pefindo</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pengembang-kawasan-industri-dmas-bukukan-marketing-sales-rp-905-miliar-per-semester-i-2021">Pengembang Kawasan Industri DMAS Bukukan Marketing Sales Rp905 Miliar per Semester I-2021</a></li></ul>Sementara itu, nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2021 sebesar Rp4.012, meningkat 4% dibandingkan&nbsp; pada 31 Desember 2020.&nbsp;Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan divisi jasa keuangan grup, mencapai Rp20,5 triliun pada 30 Juni 2021, dibandingkan Rp7,3 triliun pada akhir 2020.&nbsp;Djony mengungkapkan, hal ini disebabkan&nbsp; oleh kinerja penjualan yang membaik, serta realisasi belanja modal dan keperluan modal kerja&nbsp; yang lebih rendah.“Jika volume penjualan terus membaik hingga akhir tahun, belanja modal&nbsp; dan modal kerja dapat mengalami peningkatan,” kata dia.Adapun, utang bersih anak perusahaan jasa&nbsp; keuangan Grup Astra meningkat dari Rp39,2 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp41,2 triliun pada 30 Juni 2021.Berdasarkan divisi bisnisnya, laba bersih paling besar disumbang oleh divisi otomatis yang meroket 362% year on year&nbsp;(yoy) menjadi Rp3,3 triliun pada semester I-2021. Di tempat kedua diisi oleh divisi jasa keuangan yang naik 2% menjadi Rp2,13 triliun, lalu alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi tumbuh 13% menjadi Rp2,68 triliun.Selanjutnya, divisi agribisnis melesat 66% menjadi Rp517 miliar, infrastruktur dan logistik Rp91 miliar, dan properti naik 17% menjadi Rp83 miliar. Satu-satunya divisi ASII yang mengalami penurunan laba bersih adalah teknologi informasi yakni 13% menjadi Rp14 miliar.

ANANDA.png

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Gedung Astra menjulang tinggi di Jakarta. Source: Dok Astra Internasional

019791700_1592280960-Astra_1.jpg

– PT  Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan bersih konsolidasian pada semester pertama 2021 sebesar Rp107,4 triliun, naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp89,75 miliar.

Rekomendasi

Jual Saham Bank Permata, Laba Bersih Astra Internasional Susut 22 Persen Meski Pendapatan Meningkat