IDHAM.png

JAKARTA -&nbsp; Pada era pertumbuhan pesat teknologi informasi, industri fintech lending alias pinjaman online semakin menjadi pilihan masyarakat.&nbsp;Layanan keuangan yang bisa menyentuh masyarakat unbankable ini pun semakin populer. Akan tetapi, pada perkembangannya, tidak sedikit informasi yang beredar soal penagihan dari desk collection&nbsp;atau debt collector&nbsp;(DC) yang dinilai tidak beretika.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons perkembangan ini dengan menerbitkan regulasi terkait penyelenggaraan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, yaitu SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023. Salah satu aspek yang diatur dengan detail adalah tata cara penagihan pinjaman.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gurita-bisnis-prabowo-subianto-capres-terkaya-berharta-rp-2-triliun">Gurita Bisnis Prabowo Subianto, Capres Terkaya Berharta Rp2 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/serangan-ransomware-melonjak-dua-kali-lipat-sepanjang-2023">Serangan Ransomware Melonjak Dua Kali Lipat Sepanjang 2023</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bidik-rp-9-triliun-pemerintah-segera-eksekusi-lelang-sukuk-terakhir-tahun-ini">Bidik Rp9 Triliun, Pemerintah Segera Eksekusi Lelang Sukuk Terakhir Tahun Ini</a></li></ul>Menurut SEOJK, dalam konteks penagihan, penyelenggara layanan fintech lending harus memastikan bahwa:a. Tenaga penagihan telah menerima pelatihan yang memadai terkait dengan tugas penagihan dan etika penagihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.b. Jika Penyelenggara bekerja sama dengan pihak lain untuk melakukan penagihan kepada Penerima Dana, pihak tersebut harus memiliki sumber daya manusia yang telah mendapatkan sertifikasi di bidang penagihan dari lembaga sertifikasi profesi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.c. Identitas setiap tenaga penagihan harus diatur dengan baik oleh Penyelenggara.d. Tenaga penagihan, dalam melaksanakan tugasnya, harus mematuhi prinsip etika penagihan sebagai berikut:- Menggunakan kartu identitas resmi yang dikeluarkan oleh pihak lain yang bekerja sama dengan Penyelenggara, yang dilengkapi dengan foto diri yang bersangkutan.- Tidak diperkenankan melakukan penagihan dengan ancaman, kekerasan, atau tindakan yang mempermalukan Penerima Dana.- Penagihan tidak boleh dilakukan dengan tekanan fisik maupun verbal.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/emiten-konstruksi-asri-karya-lestari-asli-ipo-buka-harga-rp-100-130-per-lembar-saham">Emiten Konstruksi Asri Karya Lestari (ASLI) IPO, Buka Harga Rp100-130 per Lembar Saham</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/punya-gaji-di-bawah-rp-15-juta-siap-siap-hidup-susah-di-jakarta">Punya Gaji di Bawah Rp15 Juta? Siap-siap Hidup Susah di Jakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/apple-bakal-rilis-macbook-air-m-3-maret-2024">Apple Bakal Rilis Macbook Air M3 Maret 2024</a></li></ul>- Harus menghindari penggunaan kata dan/atau tindakan yang mengintimidasi dan merendahkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), harkat, martabat, dan harga diri, baik di dunia fisik maupun di dunia maya (cyber bullying) kepada Penerima Dana dan pihak terkait.- Tidak diperkenankan melakukan penagihan kepada pihak selain Penerima Dana.- Penggunaan sarana komunikasi untuk penagihan tidak boleh dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu.- Penagihan hanya dapat dilakukan melalui jalur pribadi, di tempat alamat penagihan, atau domisili Penerima Dana.- Penagihan hanya boleh dilakukan pada jam 08.00 hingga 20.00 sesuai dengan wilayah waktu alamat Penerima Dana.- Penagihan di luar tempat dan/atau waktu sebagaimana disebutkan pada poin 7) dan 8) hanya dapat dilakukan atas dasar persetujuan dan/atau perjanjian dengan Penerima Dana terlebih dahulu.e. Pihak lain yang menyediakan jasa penagihan dan bekerja sama dengan Penyelenggara juga harus mematuhi etika penagihan yang ditetapkan oleh asosiasi Penyelenggara.

RIZKY CHANDRA.png

Ilustrasi Fintech Peer to Peer (P2P) Lending alias kredit online atau pinjaman online (pinjol) yang resmi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bukan ilegal. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia

Fintech P2P Lending (1).jpg

Pada era pertumbuhan pesat teknologi informasi, industri fintech lending semakin menjadi pilihan masyarakat. 

Rekomendasi

Inilah Etika Penagihan Utang Pinjol Menurut Aturan OJK