JAKARTA – Perusahaan penyelenggara fintech P2P (peerto-peer) lending KreditPro dalam laporan terbarunya menemukan sejumlah kasus penipuan.&nbsp; Temuan ini didapat melalui laporan dari korban penipuan yang telah melakukan transaksi kepada oknum&nbsp; yang mengatasnamakan KreditPro (PT TRI DIGI FIN) dengan cara mentransfer sejumlah uang. Salah satu motif dari penipuan ini adalah penyebaran daftar rencana investasi digital dengan jumlah uang minimal Rp1 juta lengkap dengan skema bunga dan skema pinjaman.&nbsp; Korban diharuskan untuk mentransfer sejumlah dana deposit/Top-Up sebagai syarat dicairkannya&nbsp; pinjaman. Untuk memperoleh kepercayaan dari para korban, pelaku penipuan juga memalsukan&nbsp; dokumen dengan mengklaim nomor izin usaha KreditPro yang sudah terdaftar di OJK.&nbsp; “Kami turut prihatin dan terpukul atas kejadian yang menimpa para korban penipuan. Kami&nbsp; menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan, terutama&nbsp; dalam melakukan transaksi finansial dengan cara mengecek kredibilitas dari akun tersebut,&nbsp; jangan mudah percaya dan jangan mudah terpancing dengan proses yang mudah," ujar Rizky&nbsp; Jonathan, Vice President KreditPro.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dunia-dibayangi-resesi-pengamat-sebut-masyarakat-jangan-banyak-gaya-dan-segera-lunasi-utang">Dunia Dibayangi Resesi, Pengamat Sebut Masyarakat Jangan Banyak Gaya dan Segera Lunasi Utang</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ingin-berinvestasi-meski-penghasilan-terbatas-bisa-kok-begini-caranya">Ingin Berinvestasi Meski Penghasilan Terbatas? Bisa Kok, Begini Caranya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/siap-siap-20-pekerjaan-ini-akan-mulai-menghilang-pada-2025">Siap-Siap! 20 Pekerjaan Ini Akan Mulai Menghilang pada 2025</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/inilah-7-perusahaan-terbesar-di-dunia-yang-dimulai-dari-garasi">Inilah 7 Perusahaan Terbesar di Dunia yang Dimulai dari Garasi</a> &nbsp;</li></ul>Saat ini KreditPro telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan AFPI (Asosisai Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) untuk diproses lebih lanjut.&nbsp; “Edukasi kepada masyarakat juga telah dilakukan di seluruh channel yang dimiliki KreditPro, baik melalui&nbsp; media sosial, blog, dan menghimbau masyarakat me-report akun palsu tersebut,” tambah Rizky.&nbsp; Untuk merespons laporan yang masih terus berlanjut, tim KreditPro terus memantau&nbsp; perkembangan akun palsu di berbagai platform untuk menghindari kasus penipuan serupa. Sebagai informasi, KreditPro tidak menggunakan platform Telegram atau WhatsApp untuk&nbsp; layanan bisnis terutama terkait penawaran fasilitas.&nbsp;KreditPro juga tidak memiliki platform&nbsp; aplikasi di PlayStore maupun AppStore, dan tidak memberikan pinjaman secara individual.&nbsp; KreditPro hanya memiliki website resmi, yaitu www.kreditpro.id.&nbsp; "Kami berharap ada tindakan tegas terhadap kasus penipuan ini. Di sisi lain, masyarakat juga&nbsp; harus teredukasi terkait cara memilih fintech P2P lending yang tepat dan lebih kritis sebelum&nbsp; melakukan transaksi finansial," tutup Rizky

ANANDA.png

Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi (kanan) bersama Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK Tris Yulianta (tengah) berbincang di sela-sela AFPI CEO Summit 2020 bertajuk Pandangan dan Arahan terhadap Regulasi POJK 10/POJK.05/2022 di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

AFPI CEO Summit 2022-16.jpg

Perusahaan penyelenggara fintech P2P (peerto-peer) lending KreditPro dalam laporan terbarunya menemukan sejumlah kasus penipuan

Rekomendasi

Hati-Hati! Ada Penipuan Mengatasnamakan Fintech KreditPro