JUSTINA.png

JAKARTA - Baru-baru ini masyarakat diresahkan dengan dugaan bocornya data pengguna pada aplikasi elektronik Health Alert Card (eHAC).Mengutip dari laman Sehat Negeriku, hasil penyelidikan kepolisian tidak ditemukan adanya dugaan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=kebocoran%2520data" >kebocoran data</a> pengguna pada aplikasi elektronik Health Alert Card (eHAC). Polisi juga tidak menemukan upaya pengambilan data dari server eHAC.Setelah dipastikan tidak ditemukan adanya pengambilan data pengguna eHAC, maka bantuan penyelidikan oleh Siber Polri dihentikan.Kepolisian resmi menghentikan penyelidikan terhadap dugaan kasus kebocoran data di aplikasi sistem eHAC.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pengembang-kawasan-industri-dmas-bukukan-marketing-sales-rp-905-miliar-per-semester-i-2021">Pengembang Kawasan Industri DMAS Bukukan Marketing Sales Rp905 Miliar per Semester I-2021</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/allo-bank-milik-chairul-tanjung-rights-issue-jumbo-berpotensi-raup-rp-23-32-triliun">Allo Bank Milik Chairul Tanjung Rights Issue Jumbo, Berpotensi Raup Rp23,32 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bitcoin-lesu-usai-debut-kacau-di-el-salvador">Bitcoin Lesu Usai Debut Kacau di El Salvador</a></li></ul>Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, dr. Anas Maruf, MKM mengatakan data masyarakat yang ada dalam sistem eHAC tidak bocor dan dalam perlindungan.“Masyarakat tidak perlu khawatir, data pengguna eHAC tetap aman dan saat ini sudah terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi,” katanya di Jakarta, Kamis (9/9), seperti yang dikutip dari laman Sehat Negeriku pada 9 September 2021.Sebelumnya, informasi adanya kebocoran data eHAC dilaporkan oleh VPN Mentor. Laporan tersebut telah diverifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan diterima oleh Kementerian Kesehatan pada tanggal 23 Agustus 2021.Kemudian Kementerian Kesehatan melakukan penelusuran dan langsung melakukan tindakan perbaikan-perbaikan pada sistem eHAC.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gts-internasional-gtsi-milik-tommy-soeharto-masuki-masa-penawaran-umum-bidik-dana-rp-240-m">GTS Internasional (GTSI) Milik Tommy Soeharto Masuki Masa Penawaran Umum, Bidik Dana Rp240 M</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rs-grha-kedoya-rsgk-ipo-target-penghimpunan-dana-capai-rp-319-82-miliar">RS Grha Kedoya (RSGK) IPO, Target Penghimpunan Dana Capai Rp319,82 Miliar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sah-jokowi-tetapkan-p-ph-bunga-obligasi-wpdn-turun-jadi-10-persen">Sah! Jokowi Tetapkan PPh Bunga Obligasi WPDN Turun Jadi 10 Persen</a></li></ul>Sebagai bagian dari mitigasi risiko keamanan siber maka Kementerian Kesehatan telah melakukan koordinasi dengan Kementerian kominfo, BSSN, serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk melakukan proses investigasi guna menelusuri dan memastikan bahwa &nbsp;tidak ada kerentanan lain yang bisa digunakan untuk mengeksploitasi sistem eHAC PeduliLindungi.Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Platform PeduliLindungi ini tersimpan di pusat data nasional dan sudah dilakukan oleh BSSN yaitu IT Security Assessment.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Hasil Penyelidikan Kepolisian: Tidak Ada Kebocoran Data eHac
