IDHAM.png

JAKARTA - Tahun 2022 diwarnai oleh badai pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal yang ditempuh oleh sejumlah perusahaan rintisan (start up).Menjelang akhir semester I-2022, badai PHK ini pun sempat menarik perhatian publik dan mendorong teori yang menyatakan bahwa seluruh dunia sedang diterpa oleh fenomena bubble burst.Bubble burst sendiri merupakan sebuah fenomena ketika pertumbuhan ekonomi atau nilai pasar naik dengan sangat cepat namun diikuti oleh penurunan atau kontraksi yang singkat pula.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/terapkan-esg-ipp-anak-usaha-barito-pacific-brpt-ini-genjot-produksi-energi-bersih">Terapkan ESG, IPP Anak Usaha Barito Pacific (BRPT) Ini Genjot Produksi Energi Bersih</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/erick-thohir-rombak-jajaran-komisaris-dan-direksi-pertamina-ini-daftar-barunya">Erick Thohir Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina, Ini Daftar Barunya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/inilah-10-danau-terdalam-di-dunia">Inilah10 Danau Terdalam di Dunia</a></li></ul>Sejak awal tahun hingga 20 September 2022, inilah daftar perusahaan start up yang diketahui telah melakukan PHK massal.1. Shopee IndonesiaShopee Indonesia baru saja melakukan PHK kepada sejumlah karyawan dalam upaya efisiensi bisnis di tengah kondisi ekonomi global yang penuh dengan pergolakan.Shopee Indonesia berencana untuk mem-PHK sekitar 3% dari keseluruhan karyawan. Jika mengacu pada data iPrice yang menyebutkan jumlah karyawan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=shopee">Shopee</a> berada di kisaran 6.200 orang, maka diperkirakan jumlah karyawan yang di-PHK sekitar 186 orang.2. iPricePlatform e-commerce Asia Tenggara <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=iprice">iPrice</a> Group melakukan PHK terhadap 20% karyawannya sebagai langkah perusahaan untuk memfokuskan bisnis pada produk inti, yaitu membantu orang untuk menghemat uang dalam berbelanja online.Menurut pihak perusahaan, dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, sangat penting bagi perusahaan untuk lebih berfokus pada produk inti untuk merampingkan beban operasional.3. LummoStart up penyedia solusi layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C) Lummo yang sebelumnya dikenal sebagai BukuKas melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di Jakarta dan Bengaluru, India.<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=lummo">Lummo</a> dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 100-120 karyawan yang sebagian besar berada di tim teknis, desain, dan produk.4. TaniHubPHK terhadap karyawan start up pertanian <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=tanihub">TaniHub</a> merupakan dampak dari ditutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali. Namun, perusahaan tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.5. PahamifyStart up di bidang pendidikan, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=pahamify">Pahamify</a>, mengambil keputusan untuk melakukan PHK massal untuk beradaptasi di kondisi ekonomi makro terkini.Namun, PHK massal yang ditempuh itu tampaknya tidak menjamin keberlangsungan bisnis Pahamify untuk jangka panjang. Pada akhir Juni 2022, Pahamify akhirnya membubarkan diri.6. LinkAjaBerita soal PHK massal yang ditempuh LinkAja sempat ramai dibicarakan. Start up financial technology (fintech) yang didukung oleh delapan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham ini dikabarkan telah mem-PHK sekitar 200 karyawannya.Namun, pihak <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=linkaja">LinkAja</a> mengungkapkan bahwa PHK yang dilakukan sebagai upaya reorganisasi itu angkanya jauh di bawah yang disebutkan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ramalkan-kehancuran-pasar-robert-kiyosaki-saatnya-beralih-ke-kripto">Ramalkan Kehancuran Pasar, Robert Kiyosaki: Saatnya Beralih ke Kripto</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bangkai-cumi-cumi-raksasa-terdampar-di-selandia-baru">Bangkai Cumi-Cumi Raksasa Terdampar di Selandia Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-bbm-bp-akr-turun-berikut-daftar-harganya">Harga BBM BP AKR Turun, Berikut Daftar Harganya</a></li></ul>7. SiCepatStart up yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang ini dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 360 karyawannya.Namun, berbeda dengan start up lain yang kebanyakannya melakukan PHK untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung, pihak <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=sicepat">SiCepat</a> mengungkapkan bahwa langkah ini ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.8. <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=mobile%2520premiere%2520league">Mobile Premiere League</a>Start up e-sports asal India yang melebarkan sayapnya di tanah air ini mengumumkan PHK kepada sekitar 100 karyawan dan memutuskan untuk keluar dari pasar Indonesia.Menurut keterangan pihak perusahaan, PHK massal dan penutupan bisnis di Indonesia ini adalah upaya untuk menumbuhkan bisnis inti serta menutup bisnis yang tidak berjalan.9. MamikosStart up yang menyediakan layanan pencarian kos ini melakukan PHK untuk menjaga kesehatan kondisi keuangan perusahaan di tengah kondisi pasar dan ekonomi makro yang sedang dipenuhi ketidakpastian.Sejauh ini, pihak <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=mamikos">Mamikos</a> belum bisa memberikan kepastian terkait jumlah karyawan yang terkena PHK.10. Zenius&nbsp;Start up edukasi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=zenius">Zenius</a> melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan karena perusahaan terdampak oleh kondisi makroekonomi.Untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi yang mempengaruhi industri, Zenius menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis.11. JD.IDLayanan belanja online atau e-commerce <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=jd.id">JD.ID</a> menempuh lalngkah PHK sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.PHK itu juga ditempuh karena JD.com Inc selaku perusahaan induk JD.ID menanggung beban yang besar setelah penyebaran virus COVID-19 di berbagai kota di China.12. LINELine Indonesia sempat menjadi sorotan di media sosial karena dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 80 karyawan di Indonesia.Meski demikian, pihak <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=line">LINE</a> sudah memberikan klarifikasi bahwa <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=phk">PHK</a> memang terjadi, namun jumlah karyawan yang terdampak tidak sampai ke angka yang disebutkan.&nbsp;

ANANDA.png

staff-g24b9d9279_640.png

Tahun 2022 diwarnai oleh badai pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal yang ditempuh oleh sejumlah perusahaan rintisan (start up).

Rekomendasi

Badai PHK Start Up (Serial 3): Daftar Start Up yang PHK Karyawan Sepanjang 2022