JAKARTA –Setelah dipukul kenaikan cukai eksesif tahun lalu, <a href="https://www.trenasia.com/buka-celah-manipulasi-pemerintah-harus-perbaiki-struktur-tarif-cukai-hasil-tembakau/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">industri hasil tembakau (IHT) </a>harus kembali deg-degan dengan rencana pemerintah menarik CHT lebih tinggi untuk pembiayaan negara.



“Cukai dan harga rokok pada 2020 berdampak signifikan pada turunnya IHT, ditambah lagi dengan imbas pandemi COVID-19 yang belum bisa diatasi sepenuhnya,” kata Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo dalam diskusi secara virtual, Kamis, 10 Agustus 2020.



Dalam <a href="https://www.trenasia.com/benci-tapi-rindu-cukai-rokok-antara-kendalikan-konsumsi-dengan-biayai-negara/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Nota Keuangan rancangan anggaran penerimaan dan bealanja negara (RAPBN) 2021</a>, penerimaan kepabeanan dan cukai pada tahun 2021 diekspektasikan masih mampu tumbuh hingga 3,8% (yoy).


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Secara lebih rinci, cukai tembakau ditargetkan naik dari Rp 164,9 triliun ke Rp 172,76 triliun atau naik 4,8%.



Tidak kenal ampun, <a href="https://www.trenasia.com/riset-feb-ub-ada-perusahaan-rokok-besar-yang-curangi-cukai-hasil-tembakau/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">di tengah pandemi COVID-19, sektor IHT mengalami tekanan dari beberapa penjuru sekaligus</a>. 



Antara lain, beban kenaikan cukai sebesar 23%, serta ketentuan minimum harga jual eceran (HJE) yang naik sebesar 35%. &nbsp;



Padahal,&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/sedang-paceklik-industri-rokok-berharap-cukai-tak-naik-tahun-depan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)</a>&nbsp;&nbsp;menunjukkan produksi rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) justru kontraksi masing-masing hingga 13,3% yoy dan 24% yoy.



Namun, produksi rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT) mengalami pertumbuhan hingga 12,5% yoy.



Meskipun dinilai menghimpit&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/simplifikasi-tarif-cukai-rokok-dukung-optimalisasi-penerimaan-negara/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">industri hasil tembakau (IHT</a>), DJBC mengaku telah mempertimbangkan empat hal terkait kenaikan tarif, yaitu konsumsi, penerimaan negara, serapa tenaga kerja, dan peredaran rokok ilegal.

ANANDA.png

rokok-kretek-2

JAKARTA –Setelah dipukul kenaikan cukai eksesif tahun lalu, industri hasil tembakau (IHT) harus kembali deg-degan dengan rencana pemerintah menarik CHT lebih tinggi untuk pembiayaan negara. “Cukai dan harga rokok pada 2020 berdampak signifikan pada turunnya IHT, ditambah lagi dengan imbas pandemi COVID-19 yang belum bisa diatasi sepenuhnya,” kata Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) [&hellip;]

Rekomendasi

Pukulan Telak Bagi IHT, Sudah Corona, Cukai Mau Naik Pula