16 Maret 2023 20:00 WIB
Penulis: Idham Nur Indrajaya
Editor: Yosi Winosa
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah tipis karena permintaan aset safe-haven dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat setelah Credit Suisse Bank di Swiss mengumumkan krisis.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 16 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 7 poin di posisi Rp15.389 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 15 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 4 poin ke level Rp15.381 per-dolar AS.
- Rapper Snoop Dogg Buka Bisnis Kopi Indonesia di Amerika Serikat
- Blok M Square, Pusat Perbelanjaan Keluarga yang Lengkap dan Terjangkau di Selatan Kota Jakarta
- Risiko Gagal Bayar Hantui Pertamina Akibat Salah Tata Kelola Keuangan
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS didukung oleh meningkatnya permintaan safe-haven.
Meningkatnya permintaan tersebut dipengarhi oleh kekhawatiran pasar akan krisis yang dialami sektor perbankan di AS dan Eropa.
Sementara itu, ketidakpastian atas pengetatan jalur kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) pun turut meningkat.
"Tetapi kekhawatiran akan krisis bank, setelah runtuhnya tiga bank regional AS, membuat para pedagang mempertanyakan apakah The Fed akan memiliki ruang yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 16 Maret 2023.
- Saran Terbaik Produktivitas dari Warren Buffet: Aturan 5/25
- Bank Kripto yang Memberikan Pinjaman ke FTX Hentikan Operasi dan Berdampak ke Bitcoin dkk
- Ini Dia 3 Alternatif WhatsApp Jika Anda Tidak Ingin Berbagi Data dengan Facebook
Ibrahim menambahkan, saat ini fokus pelaku pasar mengarah kepada pertemuan The Fed minggu depan terkait dengan penetapan suku bunga.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Jumat, 17 Maret 2023, kurs rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp15.350-Rp15.420 per-dolar AS.