JAKARTA – Direktorat Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan melelang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara Rp7 triliun pada Selasa, tanggal 11
Februari 2020 mulai pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB.



Seri SBSN yang dilelang adalah seri SPN-S
(Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Hal itu
dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan memenuhi sebagian dari target
pembiayaan dalam APBN 2020.



Lelang yang
memiliki tanggal jatuh tempo paling lama, yakni sejak 12 Agustus 2020 hingga 15
April 2043 tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan oleh
Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN.



Di samping
itu, baik peserta lelang SBSN, Bank Indonesia, dan Lmbaga Penjamin Simpanan
dapat menyampaikan penawaran lelang dengan mengacu pada ketentuan Peraturan
Menteri Keuangan nomor 05/PMK/08/2012 tentang Penerbitan dan Penjualan Surat
Berharga Syariah Negara di Pasar Perdana Dalam Negeri dengan Cara Lelang
sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.08/2017.



Pelelangan
tersebut bersifat terbuka dengan menggunakan metode harga beragam multiple
prince). Semua pihak baik investor maupun institusi nantinya dapat
menyampaikan penawaran pembelian (bids) saat lelang. Namun, dalam
pelaksanannya, penyampaian tersebut harus melalui peserta lelang yang telah
mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan.

ANANDA.png

menkeu-lantik-3-sahli

JAKARTA – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara Rp7 triliun pada Selasa, tanggal 11 Februari 2020 mulai pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Seri SBSN yang dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). [&hellip;]

Rekomendasi

Penuhi Target Pembiayaan APBN 2020, Pemerintah Lelang SBSN Rp7 Triliun