JAKARTA &#8211; Kendati masih terkontraksi, penjualan eceran pada November 2020 mengalami perbaikan.



Berdasarkan data&nbsp;<a href="https://www.trenasia.com/?s=bank+indonesia" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Bank Indonesia (BI),</a>&nbsp;Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020&nbsp;tercatat -0,4% month-to-month (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar -5,3% (mtm).



Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perbaikan kinerja tersebut didorong oleh penjualan sejumlah kelompok barang.



“Kelompok barang, seperti suku cadang dan aksesoris, serta subkelompok sandang mengalami pertumbuhan yang positif,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Desember 2020. Menurutnya, ini sejalan dengan peningkatan kebutuhan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/tandingi-telkomsel-dan-indosat-smartfren-segera-luncurkan-jaringan-5g/">Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/bangga-48-ton-produk-tempe-olahan-ukm-indonesia-dinikmati-masyarakat-jepang/">Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang</a></li>
</ul>


Adapun secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada November 2020 diperkirakan terkontraksi 15,7% year-on-year (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan Oktober 2020 yang sebesar -14,9% (yoy). Penurunan ini terutama disebabkan penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi.



Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (Januari 2021) diperkirakan menurun. Sebaliknya, pada enam bulan mendatang (April 2021) justru meningkat.



Erwin menjelaskan, indikasi penurunan harga pada Januari 2021 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 139,8. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan IEH bulan sebelumnya sebesar 142,5.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


Faktor pendukungnya, kata dia, didukung oleh pasokan barang yang tercukupi, kelancaran distribusi, dan normalisasi harga pascaHBKN natal.



Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang sebesar 163,9, lebih tinggi dari bulan sebelumnya disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku. Selain itu, berbarengan dengan datangnya bulan Ramadan dan menjelang HBKN Idulfitri.  (SKO)

WhatsApp Image 2021-07-16 at 09.29.50.jpeg

Pembeli memilih produk kain di Pasar Tekstil Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis, 17 September 2020. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan, penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total DKI Jakarta akan berdampak pada penyerapan produksi tekstil hulu maupun hilir dan berpotensi kehilangan pendapatan US$ 3 miliar per bulan. Foto:Ismail Pohan/TrenAsia

industri-tekstil-melemah-7

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 tercatat -0,4% month-to-month (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar -5,3% (mtm).

Rekomendasi

Penjualan Eceran November 2020 Mulai Membaik