15 Maret 2023 08:01 WIB
Penulis: Debrinata Rizky
Editor: Ananda Astri Dianka
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak pada Februari 2023 mencapai Rp279,98 triliun. Angka ini naik 40,35% secara year on year (yoy) dan mencapai 16,30% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kinerja penerimaan pajak dipengaruhi oleh harga komoditas yang masih lebih timggi dibandingkan Januari hingga Februari 2022.Serta aktivitas ekonomi yang terus membaik dan dampak implementasi UU HPP.
"Di mana untuk pajak penghasilan (PPh) nonmigas terkumpul Rp137,09 triliun ini artinya sudah dikumpulkan 15,69 persen dari target APBN dibandingkan tahun lalu naik 24,35 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa pada Selasa, 14 Maret 2023.
- Ikut Patungan Biayai SPKLU PLN, Penyaluran Kredit BRI ke Sektor EBT Terungkit 26,8 Persen
- Dua Maskapai Nasional Arab Saudi Siap Borong Pesawat Boeing
- Pendapatan Negara Naik 17 Persen, APBN Februari 2023 Surplus Rp131,8 Triliun
Menkeu merinci lebih lanjut, realisasi pajak penghasilan (PPh) migas sebesar Rp12,67 triliun mengalami kontraksi sebesar 6,36% yoy disebabkan harga minyak dan gas yang telah mengalami penurunan.
Lalu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) naik 72,87% atau mencapai Rp128,27 triliun, Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan pajak lainnya naik 29,33% menjadi Rp1,95 triliun.
Sri Mulyani, mencatatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus membaik, hal ini terlihat dari pendapatan negara sebesar Rp419,6 triliun per Februari 2023, atau tumbuh sebesar 38,7% secara tahunan.
Raihan itu juga mencapai 17% dari target pendapatan negara sepanjang dua bulan pertama tahun ini, yang terdiri atas pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak.