badut-kampanye-pakai-masker-11

Pemerintah memprediksi laju<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://republika.co.id/tag/inflasi"> </a>inflasi sebesar 1,38% pada September 2022. Adapun prediksi ini akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kementerian Keuangan mengatakan laju inflasi akan kembali normal pada November 2022.Sementara itu, laju inflasi Oktober diperkirakan sebesar 0,45% dan November akan turun menjadi 0,27%. Tak hanya itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga memproyeksi inflasi sepanjang 2022 berada dalam rentang 6,3% sampai 6,7% seiring dengan naiknya harga BBM.&nbsp;Kendati mengalami peningkatan, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 diproyeksi berada dalam rentang 5,1% hingga 5,4%. Kenaikan harga BBM sendiri berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi sebesar minus 0,13%.Meskipun beban yang ditanggung masyarakat miskin lebih rendah, pemerintah menilai kenaikan BBM sangat memberatkan masyarakat. Maka itu, pemerintah memberikan bantalan berupa tambahan subsidi kepada masyarakat miskin.Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

LAILA.png

Aktivitas pedagang di lapaknya di Pasar Senen, Jakarta, Selasa, 13 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Ilustrasi Pasar Inflasi-8.jpg

Aktifitas pedagang di lapaknya di Pasar Senen, Jakarta, Selasa, 13 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Ilustrasi Pasar Inflasi-2.jpg

Ilustrasi Pasar Inflasi-3.jpg

Ilustrasi Pasar Inflasi-5.jpg

Katvitas pedagang di lapaknya di Pasar Senen, Jakarta, Selasa, 13 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Rekomendasi

Pemerintah Prediksi Laju Inflasi 1,38 Persen pada September 2022