JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding&nbsp;pembiayaan fintech peer to peer&nbsp;(<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/naik-44-persen-sektor-produktif-diguyur-kredit-rp-52-92-triliun-dari-fintech-lending">P2P</a>)&nbsp;lending&nbsp;tumbuh sebesar 88,8%&nbsp;secara tahunan (year on&nbsp;year/yoy) atau meningkat Rp1,14 triliun menjadi Rp46 triliun pada Juli 2022.Berdasarkan data statistik bulanan OJK, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/investree-cetak-penyaluran-kredit-senilai-rp-11-3-triliun-per-juni-2022">outstanding</a> pembiayaan tercatat sebesar Rp44,34 triliun pada Juni 2022. Kendati pertumbuhan outstanding terpantau naik cukup kencang, namun penyaluran bulanan kepada <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=umkm">sektor produktif </a>terlihat tak banyak berubah.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/vivo-jual-bbm-murah-ketimbang-pertamina-pengamat-kualitas-ron-lebih-rendah">Vivo Jual BBM Murah Ketimbang Pertamina, Pengamat: Kualitas RON Lebih Rendah</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pascakenaikan-harga-bbm-dbs-group-research-taksir-inflasi-utama-akhir-2022-bengkak-ke-level-7-persen">Pascakenaikan Harga BBM, DBS Group Research Taksir Inflasi Utama Akhir 2022 Bengkak ke Level 7 Persen</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dukung-dunia-rusia-putin-keluarkan-doktrin-baru-kebijakan-luar-neger">Dukung Dunia Rusia, Putin Keluarkan Doktrin Baru Kebijakan Luar Negeri</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/inflasi-turki-tembus-di-atas-80-persen-tertinggi-sejak-1998">Inflasi Turki Tembus di Atas 80 Persen, Tertinggi Sejak 1998</a></li></ul>Dirunut sejak awal tahun, penyaluran pinjaman pada sektor produktif mencapai Rp8,49 triliun atau mendominasi total pemberian kredit dengan persentase sebesar 61,54%.Lalu pada Februari 2022, sektor produktif mencatatkan rekor tertingginya dengan penyaluran pembiayaan sebanyak Rp11,32 triliun atau 68,54% dari total realisasi. Sayangnya, pada Maret 2022, penyaluran ke sektor produktif anjlok menjadi Rp8,60 triliun atau 37,28% dari total pemberian pinjaman.Kemudian pada April 2022, penyaluran ke sektor produktif kembali kencang ke level Rp8,33 triliun alias 46,51% dari total pinjaman. Pada bulan Mei 2022, grafik penyaluran kembali loyo dengan realisasi sejumlah Rp7,28 triliun atau 39,13% dari total kucuran dana.Hingga pada Juni 2022, jumlah penyaluran pinjaman kepada sektor produktif mencapai Rp8,87 triliun atau berkontribusi sebesar 42,93% total kredit. Dari data di atas, penyaluran kredit bulanan ke UMKM selama enam bulan pertama tahun ini banyak terealisasi di kisaran Rp8 triliun.&nbsp;Namun pada kesempatan lain, OJK menyajikan data yang berbeda. OJK menyebut, industri fintech lending&nbsp;telah menyalurkan kredit sebesar Rp52,92 triliun pada periode Januari-Juni atau semester I-2022 untuk sektor produktif.&nbsp;Angka tersebut setara dengan 47,84% dari keseluruhan jenis kredit yang disalurkan oleh fintech lending&nbsp;sementara sektor konsumtif mencatat penyaluran sebesar Rp57,7 triliun dengan porsi 52,16%.&nbsp;Angka penyaluran kredit ke sektor produktif pada semester I-2022 ini menunjukkan kenaikan 44% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan angka sebesar Rp36,74 triliun.&nbsp;Sementara itu, sejak 2017 hingga Juni 2022, jumlah kredit yang telah disalurkan oleh 102 penyelenggara fintech lending&nbsp;yang terdaftar resmi di OJK dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tercatat sebesar Rp400,42 triliun.Jumlah peminjam atau borrower&nbsp;per akhir semester I-2022 tercatat sebanyak 82,19 juta dan pemberi pinjaman atau lender&nbsp;sebanyak 902.000.

ANANDA.png

Pekerja menyelesaikan pembuatan batik betawi di industri rumahan kawasan Terogong, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Juli 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

ilustrasi Penyaluran KUR Umkm-7.jpg

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending tumbuh sebesar 88,8% secara tahunan (year on year/yoy) atau meningkat Rp1,14 triliun menjadi Rp46 triliun pada Juli 2022

Rekomendasi

Pembiayaan Fintech P2P Lending Tumbuh 88,8 Persen Tembus Rp64 Triliun, Berapa Penyaluran ke Sektor Produktif?