IDHAM.png

JAKARTA - Setelah dinanti-nanti investor sejak lama, akhirnya blockchain Ethereum telah merampungkan pembaruan yang dinamai The Merge pada Kamis, 15 September 2022. Namun, bukannya naik, harga aset kriptonya sendiri malah mengalami penurunan.Dikutip dari data Coin Market Cap, Jumat, 16 September 2022 pukul 13.15 WIB, Ethereum (ETH) mencatat penurunan 7,6% dalam 24 jam terakhir ke posisi US$1.472 atau setara dengan Rp21,9 juta dalam asumsi kurs Rp14.899 perdolar Amerika Serikat (AS).Selain Ethereum, mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) lainnya pun terpantau mengalami penurunan dalam sehari ke belakang.Bitcoin (BTC) yang menempati peringkat pertama big cap terpantau menurun 1,24% ke harga US$19.789 (Rp294,83 juta).Di peringkat ketiga di bawah Ethereum, Tether (USDT) mencatat penurunan 0,02% namun posisinya masih di level wajar untuk stablecoin, yakni US$1 (Rp14.899).Sementara itu, USD Coin (USDC) yang menempati peringkat keempat mengalami penguatan 0,02% dan menduduki posisi US$1 (Rp14.899).Binance Coin (BNB) di peringkat kelima menjadi salah satu altcoin yang masih bergerak di zona hijau dengan persentase 0,5% dan berada di level US$273,55 (Rp4,07 juta).Di peringkat keenam, Binance USD (BUSD) menurun 0,13% ke harga US$0,999 (Rp14.884) sementara Ripple (XRP) di peringkat ketujuh mengalami penurunan 3,07% ke posisi US$0,3256 (Rp4.851).Cardano (ADA) di peringkat kedelapan menemani BNB sebagai altcoin yang masih terpantau berada di zona hijau dengan kenaikan 0,06% ke posisi US$0,4678 (Rp6.969).Di peringkat kesembilan, Solana (SOL) menurun 0,23% ke harga US$32,92 (Rp490.475), dan Dogecoin (DOGE) di peringkat kesepuluh mengalami penurunan 0,58% ke level US$0,05969 (Rp8.893).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bangkai-cumi-cumi-raksasa-terdampar-di-selandia-baru">Bangkai Cumi-Cumi Raksasa Terdampar di Selandia Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/transformasi-ciptakan-ekosistem-digital-btpn-syariah-btps-bentuk-anak-usaha">Transformasi Ciptakan Ekosistem Digital, BTPN Syariah (BTPS) Bentuk Anak Usaha</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/progres-konstruksi-77-persen-tol-sumatra-ruas-simpang-indralaya-prabumulih-beroperasi-awal-2023">Progres Konstruksi 77 Persen, Tol Sumatra Ruas Simpang Indralaya – Prabumulih Beroperasi Awal 2023</a></li></ul>Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, meskipun pembaruan Ethereum seharusnya bisa menjadi sentimen yang mendongkrak pasar kripto, namun sentimennya masih kalah dengan perilisan data <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=inflasi">inflasi</a> AS yang masih tinggi pada Agustus 2022.Tingkat inflasi yang masih tinggi itu pun semakin memperkuat ekspetasi kenaikan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=suku%2520bunga">suku bunga</a> bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) sehingga instrumen berisiko seperti aset kripto pun menjadi kurang menarik di mata para pelaku pasar."Hal itu tentu akan menghantam kinerja market <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=kripto">kripto</a>. Di samping itu, indeks <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=dolar">dolar</a> AS juga langsung menguat sehingga investor mulai meninggalkan market kripto dan menghentikan akumulasi. Peristiwa The Merge pun tidak membuat mereka bergairah ke kripto," ujar Afid dikutip dari riset mingguan, Jumat, 16 September 2022.

LAILA.png

mata uang kripto ethereum / pixabay.com

cryptocurrency-3424785_1280

Sentimen pembaruan Ethereum masih kalah dengan perilisan data inflasi AS yang masih tinggi pada Agustus 2022.

Rekomendasi

Pembaruan Blockchain Ethereum Telah Selesai, Kenapa Harga Aset Kriptonya Malah Turun?