JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu sedang menguji coba penggunaan wood pellet sebagai campuran batu bara untuk menghasilkan listrik sebagai upaya efisiensi dan alternatif pengganti &nbsp;bahan bakar fosil.



&#8220;Saat ini masih tahapan uji coba. Kemarin kami coba mencampurkan 5 persen pelet dan hasilnya cukup memuaskan,&#8221; tutur&nbsp;General Manager&nbsp;UBJOM Indramayu, Ubaedi Susanto&nbsp;, dalam siaran pers (20/01).



Kebutuhan PLTU Indramayu saat
ini mencapai 12.000 ton untuk mengoperasikan tiga unit pembangkit di sana. 



Saat ini, pemerintah sedang
menaruh perhatian lebih pada penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti pelet
kayu. Pelet kayu memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan, mudah disimpan
serta diangkut. 



Pelet kayu juga memiliki
keunggulan lain seperti kepadatannya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kepingan kayu. Serta durasi pembakarannya yang lebih lama sehingga lebih hemat
energi. 



Permintaan global pun meningkat
tiap tahunnya, pada 2015 produksi pelet kayu dunia mencapai 28 juta ton. Sementara
pada 2020, kebutuhan pelet kayu diperkirakan akan melambung hingga 80 juta ton.




Harga pelet kayu dari Indonesia
131 dollar AS per ton, harga ini masih di bawah dari Vietnam 114 dollar AS per
ton dan Malaysia 141 dollar AS per ton. 



Adapun bahan baku dari pelet kayu adalah serbuk gergaji, jeramu padi/ gandum, sekam padi, ampas tebu, batang jadung/ sorgum, sampah daun, rumput, ranting, dan limbah tanaman lain. 



Tanaman Kaliandra Merah (KM) merupakan bahan baku terbaik untuk pelet kayu saat ini, satu kilogram pelet &nbsp;KM setara dengan energi thermal 5,35kWH atau listruk sebesar 1,355 kWH.

ANANDA.png

1771851produk-8mm

JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu sedang menguji coba penggunaan wood pellet sebagai campuran batu bara untuk menghasilkan listrik sebagai upaya efisiensi dan alternatif pengganti bahan bakar fosil. &#8220;Saat ini masih tahapan uji coba. Kemarin kami coba mencampurkan 5 persen pelet dan hasilnya cukup memuaskan,&#8221; tuturGeneral ManagerUBJOM Indramayu, Ubaedi Susanto, dalam siaran pers [&hellip;]

Rekomendasi

Pelet Kayu, Campuran Batu Bara yang Lebih Bersih