JAKARTA &#8211; PT Bumi Cakrawala Perkasa (BCP), perusahaan induk PT Visionet Internasional alias <a href="https://www.trenasia.com/dorong-pertumbuhan-transaksi-fesyen-secara-digital-ovo-berkolaborasi-dengan-zalora/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">OVO </a>bersama  ZA Tech anak perusahaan ZhongAn Online P&amp;C Insurance Co. Ltd. mendirikan perusahaan patungan atau joint venture. Keduanya akan berkolaborasi menawarkan insurtech di Indonesia.



“Dengan adanya insurtech ini, perusahaan asuransi konvensional bisa mempercepat transformasi digital di <a href="https://www.trenasia.com/pangsa-pasar-asuransi-jiwa-dua-kali-lipat-dibandingkan-asuransi-umum/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">pasar asuransi</a> Indonesia,” ujar Jason Thompson selaku Presiden Direktur BCP.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


Seperti diketahui, penetrasi asuransi di dalam negeri masih rendah, yakni sebesar 1,7% dari total 265 juta penduduk. Di sisi lain, Indonesia juga merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat di ASEAN. Hal ini dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 5% dalam tiga tahun terakhir.



Jason menjelaskan, <a href="https://www.trenasia.com/insurtech-pasarpolis-raih-us54-juta-dari-pendanaan-seri-b/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">insurtech </a>akan mengubah proses back-end manual menjadi lebih cepat alias otomatis. Hal ini mampu menyederhanakan hitungan premi biasanya rumit. Selain itu, asuransi digital ini juga menawarkan bermacam produk dengan premi yang beragam.



Sementara itu, CEO ZA Tech Bill Song juga mengakui, rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya asuransi menjadi tantangan tersendiri. Namun, ia yakin kerja sama ini akan berdampak positif ke depannya. Telebih, selama pandemi kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan juga meningkat.



“Platform yang kami bangun akan menyediakan sistem infrastruktur digital bagi perusahaan asuransi, untuk mendistribusikan produk mereka,” kata dia.



Sebagai informasi, ZA Tech sendiri merupakan perusahaan patungan antara SoftBank Vision Fund 1 dan ZA International. Keduanya memiliki produk ZhongAn Online yang berfokus menyediakan layanan industri asuransi di Asia Tenggara, Jepang, dan Eropa.

WhatsApp Image 2021-07-16 at 09.29.50.jpeg

Dompet digital OVO. / Facebook @OVOIDN

ovo-2-2

JAKARTA &#8211; PT Bumi Cakrawala Perkasa (BCP), perusahaan induk PT Visionet Internasional alias OVO bersama  ZA Tech anak perusahaan ZhongAn Online P&amp;C Insurance Co. Ltd. mendirikan perusahaan patungan atau joint venture. Keduanya akan berkolaborasi menawarkan insurtech di Indonesia. “Dengan adanya insurtech ini, perusahaan asuransi konvensional bisa mempercepat transformasi digital di pasar asuransi Indonesia,” ujar Jason [&hellip;]

Harga Emas Hari Ini

Pasarkan Insurtech, Induk OVO Gandeng ZA Tech