JAKARTA -&nbsp;PT&nbsp;Hutama&nbsp;Karya&nbsp;(Persero)&nbsp;mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed&nbsp;sebanyak 3,9 kali atas obligasi dan sukuk senilai total Rp1,5 triliun.Perusahaan pelat merah ini telah melepas Penawaran Umum Berkelanjutan&nbsp;(PUB)&nbsp;Obligasi II Tahap I Tahun 2021 senilai Rp1 triliun. Hutama Karya juga menerbitkan&nbsp;Sukuk&nbsp;Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 sebesar Rp 500 miliar.&nbsp;Diketahui, penerbitan ini&nbsp;telah mendapatkan rating idA dan idAsy (single A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek&nbsp;Indonesia&nbsp;(Pefindo).PT&nbsp;BNI&nbsp;Sekuritas,&nbsp;PT&nbsp;BRI&nbsp;Danareksa&nbsp;Sekuritas,&nbsp;PT&nbsp;Indo&nbsp;Premier&nbsp;Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas&nbsp;bertindak selaku Join Lead Underwriters. Sementara itu,&nbsp;PricewaterhouseCoopers&nbsp;(PwC) selaku Kantor Akuntan Publik,&nbsp;dan&nbsp;PT Bank BJB selaku Wali&nbsp;Amanat.Penerbitan obligasi tersebut akan digunakan&nbsp;untuk&nbsp;reprofiling&nbsp;pinjaman&nbsp;dari&nbsp;pinjamanjangka pendek&nbsp;menjadi&nbsp;pinjamanjangka panjang.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/enam-bulan-pertama-2021-emiten-baja-gunung-raja-paksi-berbalik-laba-rp-328-02-miliar">Enam Bulan Pertama 2021, Emiten Baja Gunung Raja Paksi Berbalik Laba Rp328,02 Miliar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/baramulti-suksessarana-tebar-dividen-interim-rp-555-14-miliar-ini-jadwal-lengkapnya">Baramulti Suksessarana Tebar Dividen Interim Rp555,14 Miliar, Ini Jadwal Lengkapnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/waduh-kualitas-penyiaran-tv-swasta-ri-terus-menurun-terus-gimana">Waduh! Kualitas Penyiaran TV Swasta RI Terus Menurun, Terus Gimana?</a></li></ul>Direktur&nbsp;Utama&nbsp;Hutama&nbsp;Karya&nbsp;Budi&nbsp;Harto mengungkapkan pihaknya mengapresiasi antuasiame dari para investor. Perseroan mendukung&nbsp;target&nbsp;rencana&nbsp;jangkamenengah&nbsp;pemerintah,&nbsp;khususnya&nbsp;memastikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) serta&nbsp;proyek&nbsp;infrastruktur&nbsp;strategis lainnya.“Kami mengapresiasi minat para investor. Mereka secara tidak langsung turut&nbsp;menyukseskan&nbsp;pembangunan&nbsp;Jalan&nbsp;Tol Trans Sumatera&nbsp;serta akses infrastruktur di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 14 September 2021.Sebagai informasi, perseroan telah&nbsp;menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahap I Tahun Anggaran 2021 senilai Rp6,2 triliun pada akhir Agustus&nbsp;2021.&nbsp;Dana tersebut&nbsp;akan digunakan untuk memenuhi porsi ekuitas dalam mempercepat pembangunan&nbsp;JTTS.Rinciannya, alokasi digunakan untuk&nbsp;percepatan pembangunan tol ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp3,092 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp2,702 triliun,&nbsp;dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp 414 miliar.Budi menambahkan Hutama Karya&nbsp;senantiasa&nbsp;melakukan&nbsp;diversifikasi&nbsp;sumber&nbsp;pendanaaneksternal,&nbsp;selain&nbsp;melalui&nbsp;lembaga&nbsp;keuangan,&nbsp;baik bank&nbsp;maupun nonbank. Selama ini, perseroan sendiri telah melakukan&nbsp;Penawaran Umum&nbsp;ObligasiI HK Tahun 2013 dan&nbsp;pada&nbsp;Mei 2020&nbsp;perseroan berhasil&nbsp;mencatat&nbsp;5x&nbsp;over subscribed dari Global&nbsp;Bonds&nbsp;senilai&nbsp;US$600&nbsp;juta.

WhatsApp Image 2021-07-16 at 09.29.50.jpeg

LAILA.png

gedung-hutama-karya

PT Hutama Karya (Persero) mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 3,9 kali atas obligasi dan sukuk senilai total Rp1,5 triliun.

Rekomendasi

Obligasi dan Sukuk Hutama Karya Rp1,5 Triliun Oversubscribed 3,9 Kali