31 Maret 2023 18:01 WIB
Penulis: Debrinata Rizky
Editor: Ananda Astri Dianka
JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Pertamina (Persero) segera menuntaskan tahapan proses alih kelola pada Blok Masela.
Arifin berharap, Pertamina dapat menyelesaikan akuisisi saham sebesar 35% yang ditinggalkan Shell di Blok tersebut pada April 2023 sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Targetnya April, jangan mundur mundur lagi," katanya kepada awal media di Kementerian ESDM pada Jumat, 31 Maret 2023.
- UOB Indonesia Kenalkan Pendekatan Risk-First dalam Berinvestasi
- Penjualan Emas Murni Meningkat, Laba Bersih Hartadinata Abadi (HRTA) Melesat 30,7 Persen
- Merdeka Battery Materials (MBMA) Fokus Genjot Produksi Nikel
- Kementerian ESDM Putuskan Tarif Listrik Non Subsidi Tak Naik Sampai Juni 2023
Menurut Arifin, masih ada pihak lain yang tertarik mengelola blok abadi tersebut. Sayangnya, Arifin tak menyebut siapa mitra lain yang tertarik bermitra dengan Pertamina.
Maka ia berharap keputusan pertamina sudah pasti untuk mengelola Blok Masela. Hingga saat ini proses diskusi business to business antara Pertamina dan Shell dipastikan masih berjalan.
Arifin pun memastikan, proses pengerjaan Blok Masela oleh Inpex selaku operator harus tetap dilakukan.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan jadwal produksi (on stream) blok abadi Masela akan mundur dari sebelumnya tahun 2027 menjadi 2029.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan mundurnya jadwal onstream tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena pandemi COVID-19 yang menghantam pasar global tak terkecuali Indonesia.
"Mengenai target onstream, kami mengacu pada waktu yang hilang saja karena pandemi itu tidak ada aktivitas di sana. Kami akan mengejar sambil menunggu nanti review Plan of Development (POD) bahwa kira-kira 2 tahun pembangunannya terjadi pergeseran," ujar Dwi dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.