JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah harus lebih berperan dalam periode ketidakpastian karena hampir seluruh sektor publik hingga swasta terkena imbas wabah COVID-19.



Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi krisis pandemi ini adalah dengan menyiagakan stimulus fiskal hingga Rp695,2 triliun. Kemudian juga memperlebar defisit anggaran hingga 6,34% PDB.



&#8220;Krisis kali ini berbeda sekali karena kita harus melindungi manusia dan perekonomiannya sekaligus. Untuk membendung penyebaran virus, kita harus membatasi pergerakan manusia,&#8221; ujar Sri Mulyani Selasa 30 Juni 2020.



Ia menjelaskan krisis ini berbeda dengan 1998 dan 2008 karena merupakan guncangan besar yang tidak pernah dialami negara-negara manapun di era modern.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Pandemi COVID-19 juga telah memukul perekonomian masyarakat secara luas termasuk rumah tangga dan pelaku usaha, terutama UMKM.



<h4>Stimulus Perlidungan Sosial</h4>



Oleh karena itu pemerintah merumuskan kebijakan untuk dua hingga tiga langkah ke depan dengan mengarahkan stimulus itu untuk perlindungan sosial serta dukungan bagi UMKM.



UMKM mendapatkan restrukturisasi kredit serta subsidi bunga dan kemudahan untuk mendapatkan kredit modal kerja baik melalui penempatan dana murah pada perbankan maupun penjaminan kredit.



Ia menambahkan kondisi ini juga membuat pemerintah berupaya keras untuk merumuskan strategi pembiayaan yang baru mengingat penerimaan negara yang terbatas.



&#8220;Di tengah pandemi yang menyebabkan gejolak pasar keuangan, pendalaman pasar dan mengandalkan pembiayaan domestik menjadi sangat penting,&#8221; kata Sri Mulyani.



Dalam situasi ini ia memastikan pemerintah masih bergantung pada penerbitan surat berharga negara di dalam negeri. Serta memberikan kesempatan pada bank sentral untuk ikut terlibat di pasar primer.



&#8220;Terakhir, peran lembaga keuangan multilateral dan bilateral juga sangat penting dalam memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah,&#8221; ujar Sri Mulyani.



Meski demikian, menurut Sri Mulyani, krisis ini juga berdampak positif pada pemanfaatan teknologi yang dapat mempercepat terjadinya inklusi keuangan



&#8220;Satu hal yang berbeda pada krisis kali ini adalah adanya pembatasan sosial. Dan beruntung kita punya teknologi sehingga banyak transaksi dilakukan secara online,&#8221; ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara..



Peran teknologi dapat membuat kehidupan masyarakat tetap berjalan dengan baik dan transaksi ekonomi tidak terhambat, meski kontak fisik menjadi terbatas.



&#8220;Banyak orang beralih menggunakan transaksi dengan teknologi digital. Hal ini mengakselerasi penggunaan teknologi yang (selanjutnya) mentransformasi ekonomi ke digital,&#8221; kata Sri Mulyani.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Menteri Keuangan Sri Mulyani . Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

menteri-keuangan-sri-mulyani-foto-ismail-pohan-trenasia-6

JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah harus lebih berperan dalam periode ketidakpastian karena hampir seluruh sektor publik hingga swasta terkena imbas wabah COVID-19. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi krisis pandemi ini adalah dengan menyiagakan stimulus fiskal hingga Rp695,2 triliun. Kemudian juga memperlebar defisit anggaran hingga 6,34% PDB. &#8220;Krisis kali [&hellip;]

Rekomendasi

Menkeu: Krisis Kali Ini Beda Sekali