JAKARTA - Badan Standar, Kurikulum,&nbsp;dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian&nbsp;Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat implementasi berbagai&nbsp;program prioritas untuk mewujudkan visi Merdeka Belajar yang telah ditetapkan pemerintah. Program prioritas&nbsp;tersebut di antaranya Asesmen&nbsp;Nasional,&nbsp;Rapor&nbsp;Pendidikan,&nbsp;dan&nbsp;Kurikulum&nbsp;Merdeka.Kepala BSKAP Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menjelaskan Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, dan&nbsp;Kurikulum Merdeka merupakan rangkaian program yang saling terintegrasi dan tidak terpisahkan. Melalui ketiga&nbsp;programtersebut diharapkan dapat mendorong proses transformasi sistem pendidikan untuk meningkatkan&nbsp;karakterdan&nbsp;kompetensi&nbsp;semua murid&nbsp;di&nbsp;Indonesia.“Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, dan Kurikulum Merdeka merupakan motor penggerak bagi transformasi&nbsp;sistem&nbsp;pendidikan&nbsp;di&nbsp;Indonesia.&nbsp;Ketiganya&nbsp;merupakan&nbsp;program program&nbsp;prioritas&nbsp;BSKAP&nbsp;Kemendikbudristek&nbsp;yang&nbsp;secara&nbsp;jangka panjang&nbsp;dapat&nbsp;melahirkan&nbsp;pemelajar&nbsp;sepanjang&nbsp;hayat,” jelas&nbsp;Anindito&nbsp;atau&nbsp;akrab&nbsp;disapa Nino&nbsp;dalam&nbsp;forum&nbsp;diskusi&nbsp;media,&nbsp;Rabu&nbsp;25 Oktober 2023.Menurut Anindito, ketiga program tersebut masing-masing memiliki peran penting dan saling terkait satu dengan&nbsp;yang lainnya. Asesmen Nasional memiliki peran untuk memotret kualitas proses, hasil belajar, dan lingkungan&nbsp;belajar.Hasil&nbsp;dari&nbsp;Asesmen&nbsp;Nasional dapat&nbsp;menjadi&nbsp;alat&nbsp;ukur&nbsp;yang&nbsp;lebih&nbsp;komprehensif&nbsp;dalam&nbsp;menilai&nbsp;akses,&nbsp;mutu,&nbsp;relevansi,&nbsp;dan&nbsp;tata&nbsp;kelola&nbsp;penyelenggaraan&nbsp;pendidikan.“Kami berharap dukungan semua pihak dapat pelaksanaan Asesmen Nasional yang jujur. Asesmen Nasional&nbsp;bukan&nbsp;untuk&nbsp;mencari&nbsp;siapa&nbsp;yang&nbsp;paling&nbsp;hebat,&nbsp;tetapi&nbsp;untuk&nbsp;melihat gambaran&nbsp;utuh&nbsp;kualitas pembelajaran&nbsp;sekaligus&nbsp;melakukan&nbsp;pembenahan&nbsp;di&nbsp;sekolah&nbsp;Anda,” tutur&nbsp;Anindito.Kemendikbudristek&nbsp;saat&nbsp;ini&nbsp;tengah&nbsp;melaksanakan&nbsp;AsesmenNasional&nbsp;2023&nbsp;untuk&nbsp;jenjang&nbsp;SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah dan sederajat. Pelaksanaan terbagi ke dalam dua tahap, yakni tahap 1 pada 23 s.d.&nbsp;26&nbsp;Oktober&nbsp;2023&nbsp;dan&nbsp;tahap&nbsp;2&nbsp;pada&nbsp;30&nbsp;Oktobers.d.&nbsp;2&nbsp;November&nbsp;2023.Hasil dari Asesmen Nasional nantinya akan disampaikan kepada satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan&nbsp;publik melalui Rapor Pendidikan. Rapor ini mengkombinasikan data dari AN, Data Pokok Pendidikan (Dapodik),&nbsp;sistem pendataan pendidikan yang dikelola Kementerian Agama (EMIS), Badan Pusat Statistik (BPS), aplikasi&nbsp;untuk guru dan tenaga kependidikan (seperti Platform Merdeka Mengajar, ARKAS, dan SIMPKB), serta Tracer&nbsp;Study&nbsp;khusus&nbsp;untuk&nbsp;jenjang&nbsp;SMK.“Rapor Pendidikan menjadi pedoman bagi sekolah, pemerintah daerah, bahkan masyarakat umum agar dapat&nbsp;saling berkolaborasi dalam merencanakan strategi peningkatan kualitas layanan pendidikan Indonesia, terutama&nbsp;di&nbsp;daerahnya&nbsp;masing-masing,”&nbsp;ucap&nbsp;Anindito.Pada September lalu, Kemendikbudristek meluncurkan Rapor Pendidikan Indonesia 2023 yang kini dilengkapi&nbsp;halaman ringkasan untuk memudahkan identifikasi prioritas pembenahan, halaman akar masalah, serta fitur&nbsp;‘inspirasi benahi’ untuk memantik perencanaan pembenahan. Saat ini,&nbsp;Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan&nbsp;telah diakses oleh lebih dari 74 persen satuan pendidikan. Sementara itu, Rapor Pendidikan untuk daerah telah&nbsp;diakses&nbsp;oleh&nbsp;seluruhpemerintah&nbsp;daerah.Kebijakan prioritas BSKAP ketiga adalah Kurikulum Merdeka. Anindito&nbsp;menjelaskan Kurikulum Merdeka&nbsp;memberikan&nbsp;kebebasan bagi pendidik dan satuan pendidikan dalam menyusun materi pembelajaran yang sesuai&nbsp;dengansituasi&nbsp;serta&nbsp;kondisi&nbsp;murid&nbsp;dan&nbsp;lingkungannya.&nbsp;Dengan&nbsp;mengimplementasikan&nbsp;Kurikulum Merdeka diharapkan dapat melahirkan anak-anak Indonesia sebagai&nbsp;pemelajar sepanjang hayat yang memiliki profil&nbsp;Pancasila.“Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk merancang kurikulum operasional&nbsp;yang sesuai dengan visi, misi, serta kebutuhan belajar para peserta didik. Fleksibilitas menjadi salah satu faktor&nbsp;penting dalam&nbsp;peningkatan&nbsp;pembelajaran&nbsp;di&nbsp;sekolah,”&nbsp;jelasnya.Hingga kini, sudah lebih dari 80 persen satuan pendidikan di Indonesia yang secara sukarela telah menerapkan&nbsp;Kurikulum Merdeka. Anindito menargetkan pada tahun 2024, Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan di&nbsp;seluruh&nbsp;satuan&nbsp;pendidikan.Dalam&nbsp;implementasinya,&nbsp;pemerintah menyediakan beragam dukungan. Salah satunya buku teks Kurikulum&nbsp;Merdeka yang hadir dan menjadi bagian dalam transisi PAUD-SD yang menyenangkan dengan menyertakan&nbsp;gambarvisual,&nbsp;sehingga&nbsp;tidak menyiratkan&nbsp;kewajiban&nbsp;bahwa&nbsp;siswa&nbsp;Kelas&nbsp;1&nbsp;SD&nbsp;sudah&nbsp;harus&nbsp;dapat&nbsp;membaca&nbsp;dan&nbsp;calistung. Masyarakat yang ingin membaca dan mengunduh buku tersebut secara gratis, dapat mengakses&nbsp;platform&nbsp;SistemInformasi&nbsp;Perbukuan&nbsp;Indonesia(SIBI)&nbsp;melalui&nbsp;link&nbsp;https://buku.kemdikbud.go.id/.

ANANDA.png

WhatsApp Image 2023-10-30 at 17.19.11.jpeg

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat implementasi berbagai program prioritas untuk mewujudkan visi Merdeka Belajar yang telah ditetapkan pemerintah. Program prioritas tersebut di antaranya Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, dan Kurikulum Merdeka.

Rekomendasi

Menilik Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, dan Kurikulum Merdeka Sebagai Pendorong Utama dalam Mengubah Sistem Pendidikan di Indonesia