JAKARTA - Harga Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi US$97.900 pada Jumat (2/5), sebelum terkoreksi 3,47% dalam tiga hari terakhir dan diperdagangkan di kisaran US$94.500 pada Selasa pagi (6/5), pukul 08.00 WIB. Koreksi ini terjadi usai Bitcoin membukukan kenaikan impresif sebesar 14% sepanjang April, didorong derasnya arus dana institusional ke ETF Bitcoin spot.Mengacu pada data SoSoValue, selama periode 28 April hingga 2 Mei, tercatat inflow sebesar US$1,81 miliar ke dalam 12 ETF Bitcoin spot, melanjutkan tren positif dari pekan sebelumnya yang mencapai US$3 miliar. Data ini menegaskan bahwa minat institusional terhadap aset kripto ini tetap kuat, bahkan di tengah volatilitas jangka pendek.“Investor institusional kini melihat Bitcoin bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi sebagai lindung nilai dan instrumen jangka panjang yang semakin legitimat di mata pasar global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa 6 Mei 2025.<ul><li>Baca Juga:<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/investor-wajib-tahu-ini-data-ekonomi-as-yang-kerap-jadi-acuan-di-bitcoin#google_vignette"> Investor Wajib Tahu! Ini Data Ekonomi AS yang Kerap jadi Acuan di Bitcoin</a></li></ul>Meski bulan Mei kerap menjadi periode menantang bagi pasar saham, historis Bitcoin menunjukkan sebaliknya. Berdasarkan data Coinglass, rerata performa Bitcoin pada bulan Mei selama 2013–2024 mencatatkan kenaikan sebesar 7,40%. Bahkan, pada Mei 2024 lalu, BTC berhasil ditutup menguat 11,07%.Dengan dukungan fundamental yang solid serta arus institusional yang terus mengalir, peluang Bitcoin mencetak rekor baru di tahun 2025 tetap terbuka lebar. “Tren musiman di bulan Mei bisa menjadi peluang akumulasi, apalagi dengan potensi pemangkasan suku bunga pada FOMC Juni 2025,” tambah Panji.Ia juga menyoroti bahwa total aset yang dikelola ETF Bitcoin saat ini telah menembus US$113,15 miliar, setara 5,87% dari kapitalisasi pasar Bitcoin. Ini merupakan pencapaian luar biasa sejak ETF mulai diperdagangkan pada 11 Januari 2025 dan memperkuat legitimasi BTC di mata investor global.Saat ini, Bitcoin tengah menguji level resistensi penting di US$95.000. Jika mampu menembus dan bertahan di atasnya, target jangka pendek berikutnya berada di level psikologis US$100.000. Sebaliknya, jika gagal, BTC berisiko kembali menguji support di kisaran US$85.000.Pekan ini menjadi salah satu periode tersibuk bagi pasar kripto, dengan sejumlah katalis potensial. Salah satunya adalah laporan dari Departemen Keuangan AS yang dijadwalkan pada 5 Mei, terkait wacana pembentukan cadangan Bitcoin nasional (Strategic Bitcoin Reserve). Laporan ini merupakan tindak lanjut dari perintah eksekutif Presiden Trump yang ditandatangani pada 6 Maret lalu.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/danantara-bisa-bantu-perkuat-rupiah-lewat-bitcoin-begini-penjelasannya">Danantara Bisa Bantu Perkuat Rupiah Lewat Bitcoin, Begini Penjelasannya</a></li></ul>Meski belum pasti apakah isi laporan tersebut akan dipublikasikan, implikasinya bisa sangat besar. Jika AS mulai secara resmi mengakumulasi Bitcoin, bukan tidak mungkin negara lain akan mengikuti langkah serupa.Dari sisi makroekonomi, tanda-tanda pelemahan ekonomi AS mulai tampak. Produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2025 tercatat terkontraksi 0,3%, menjadi penurunan pertama dalam tiga tahun terakhir. Hal ini menjadi perhatian menjelang pertemuan FOMC pada 6–7 Mei, dengan keputusan suku bunga yang akan diumumkan pada 8 Mei pukul 01.00 WIB.Konsensus pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,5%. Namun, tekanan dari Presiden Trump agar suku bunga diturunkan untuk mendukung likuiditas menimbulkan potensi kejutan. Jika penurunan benar terjadi, pasar kripto berpeluang menguat signifikan.Sementara itu, Ethereum dijadwalkan mengaktifkan pembaruan besar bertajuk Pectra pada 7 Mei, mencakup 11 peningkatan, termasuk peningkatan batas staking dari 32 ETH menjadi 2048 ETH per node, serta pembaruan akses wallet. Hal ini berpotensi menambah volatilitas pada harga ETH seiring penyesuaian partisipasi jaringan.Sebagai tambahan, data initial jobless claims juga akan dirilis dalam waktu dekat. Angka ini menjadi indikator penting bagi kesehatan pasar tenaga kerja AS. Jika terjadi lonjakan klaim, hal itu bisa menjadi sinyal perlambatan ekonomi, sementara penurunan akan memperkuat sentimen positif di pasar.

ANANDA.png

Ilustrasi Logo Bitcoin

Dengan dukungan fundamental yang solid serta arus institusional yang terus mengalir, peluang Bitcoin mencetak rekor baru di tahun 2025 tetap terbuka lebar. 

Harga Emas Hari Ini

Mengukur Kekebalan Bitcoin dari Pola Sell in May