JAKARTA- Militer Moskow menerapkan strategi tiga langkah yang menghasilkan perolehan teritorial secara perlahan namun pasti. Bagaimana strategi ini bekerja?Pasukan Kyiv menghadapi tekanan hebat di berbagai lini. Rusia berupaya untuk &nbsp;membuat ukraina kehabisan tenaga dengan mengintegrasikan tiga elemen tempur ke dalam strategi kohesif yang lebih besar.Strategi Rusia itu disebut beberapa pihak sebagai &nbsp;Triple Chokehold atau tiga cengkeraman. Secara umum strategi ini digambarkan dengan pasukan Vladimir Putin melancarkan serangan darat untuk menahan pasukan. Cengkeraman kedua dengan mengerahkan drone, dan ketiga penggunaan bom luncur.The Telegraph melaporkan Minggu 25 Mei 2025, ada tanda-tanda awal bahwa Rusia menerapkan taktik itu di medan perang awal tahun 2025 ini. &nbsp;Dan kini tentara Moskow telah secara signifikan meningkatkan penggunaannya selama dua bulan terakhir di sepanjang garis depan. Serhii Kuzan, ketua Pusat Keamanan dan Kerjasama Ukraina menyebut seluruh tentara Rusia menggunakan strategi segitiga. “Ini adalah strategi dan perang kelelahan,” katanya.Sejak awal tahun ini, Rusia telah diganggu oleh menipisnya sumber daya dan banyak serangan yang gagal.&nbsp; Penilaian Badan Intelijen Pertahanan Amerika yang disampaikan kepada Kongres 10 beberapa hari lalu menyebutkan Rusia memang terus maju. Namun perolehan Rusia melambat dan terus terjadi dengan mengorbankan banyaknya personel dan peralatan yang hilang.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/melesat-usai-ipo-kiprah-dan-pengembangan-bisnis-fc-copenhagen">Melesat Usai IPO: Kiprah dan Pengembangan Bisnis FC Copenhagen</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mengulas-tren-penjualan-boneka-labubu-di-dunia">Mengulas Tren Penjualan Boneka Labubu di Dunia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/peserta-dana-pensiun-masih-sedikit-ojk-dorong-investasi-yang-lebih-untungkan-nasabah">Peserta Dana Pensiun Masih Sedikit, OJK Dorong Investasi yang Lebih Untungkan Nasabah</a></li></ul>Penilaian Badan Intelijen Pertahanan Amerika yang disampaikan di depan Kongres baru-baru ini menyebutkan ejak invasi Februari 2022 Rusia telah kehilangan sedikitnya 10.000 kendaraan tempur darat. Ini termasuk lebih dari 3.000 tank, hampir 250 pesawat dan helikopter, dan lebih dari 10 kapal angkatan laut. &nbsp;Laporan lain menyebutkan angkatan bersenjata Ukraina selama 2025 telah menyerang 1.159 tank Rusia. Selain itu lebih dari 2.500 kendaraan lapis baja.Kerugian besar berarti Rusia semakin berupaya untuk menekan keunggulan utamanya atas Ukraina. Keunggulan tersebut adalah pasokan tentara yang stabil dan kemampuan untuk memproduksi pesawat tanpa awak dan bom luncur dengan cepat.“Ini adalah cara perang yang sangat menguras tenaga. Ketiga elemen ini menciptakan keharusan yang saling bertentangan bagi pasukan Ukraina,” kata Nick Reynolds, peneliti perang darat di Royal United Services Institute (RUSI).Pendekatan metodis diawali dengan serangan darat untuk menekan pasukan Ukraina, memaksa mereka ke posisi bertahan. Sekaligus &nbsp;dan menghambat kemampuan mereka untuk bermanuver.Serangan berkelanjutan memberi tekanan berat pada pertahanan Ukraina.Dengan mengerahkan sejumlah besar orang dan mengirim mereka untuk menyerang posisi lawan mereka mencoba menguras tenaga dan sumber daya Ukraina. “Intensitas pertempuran di tempat-tempat seperti Pokrovsk sangat tinggi dengan serangan setiap dua jam. Ini tentu saja melelahkan bagi tentara Ukraina,” katanya.Berikutnya drone dikerahkan untuk membatasi mobilitas Ukraina. Selain itu juga melakukan pengawasan, menargetkan titik-titik rentan, dan mengganggu pergerakan pasukan dengan menjatuhkan ranjau secara strategis. Drone-drone ini termasuk drone FPV &nbsp;yang memungkinkan pasukan Rusia melacak posisi Ukraina secara real-time. Dan dengan cepat menanggapi setiap pergerakan pasukan. Sementara drone penabur ranjau digunakan untuk memotong jalan keluar.<h3>Posisi Pertahanan Statis</h3>Menurut Ryenolds, karena drone Rusia ini Ukraina terpaksa menempatkan pasukan di garis depan dengan posisi pertahanan statis. Posisi &nbsp;yang didukung oleh tindakan penipuan yang ekstensif seperti penggalian skala besar. Ini untuk mengaburkan lokasi konsentrasi pasukan.Cabang ketiga dari strategi yang disebut Triple Chokehold ini melibatkan Rusia yang mengerahkan bom luncur. Senjata ini digunakan untuk menargetkan posisi ofensif utama dari jarak jauh. Serangan semacam ini akan melemahkan kemampuan Ukraina untuk mempertahankan operasi. Amunisi jarak jauh dan berpemandu presisi ini memungkinkan Rusia untuk menggunakan persediaan besar persenjataan Sovietnya untuk menargetkan posisi penting Ukraina. Khususnya artileri dan instalasi pertahanan.Menurut Reynolds di sinilah dilema yang sebenarnya muncul. Atau dilema yang sangat sulit yang belum ada jawabannya. “Perlindungan seperti penggalian sangat baik untuk mengurangi kerusakan akibat artileri atau FPV. Namun bom luncur akan menghancurkan benteng tersebut dan mengubur orang-orang,” katanya.Kombinasi tersebut memaksa tentara Ukraina untuk memilih antara mempertahankan posisi mereka dengan risiko banyaknya korban dan habisnya sumber daya, &nbsp;atau tetap bergerak yang meningkatkan risiko mereka terhadap serangan pesawat tak berawak dan serangan terisolasi.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-hari-ini-20-mei-2025-dibuka-naik-52-91-poin-ke-7-194-00">IHSG Hari Ini 20 Mei 2025 Dibuka Naik 52,91 Poin ke 7.194,00</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/demo-ojol-keluhkan-sistem-aceng-dan-slot-apa-itu">Demo Ojol: Keluhkan Sistem Aceng dan Slot, Apa Itu?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-hari-ini-dibuka-naik-27-45-poin-ke-7-122-05">IHSG Hari Ini Dibuka Naik 27,45 Poin ke 7.122,05</a></li></ul>Reynolds &nbsp;menambahkan Yang membuat pasukan Ukraina bertahan adalah gabungan ancaman operasi darat, artileri, dan pesawat nirawak Rusia, terutama FPV dan kendaraan udara tak berawak taktis.&nbsp;Bom luncur telah menjadi elemen paling krusial untuk strategi ini, didukung oleh kemampuan Rusia untuk memproduksinya dengan cepat. Tingkat produksi dan penggunaan bom luncur dan drone FPV oleh Rusia telah meningkat pesat seiring berlangsungnya perang. Hal itu dikatakan John Hardie, Wakil Direktur Program Rusia di Foundation for Defence of Democracies, kepada The Telegraph.Rusia berencana untuk memproduksi 75.000 bom luncur pada tahun 2025, rata-rata sekitar 205 per hari, menurut RUSI, yang akan sangat meningkatkan kemampuannya untuk menyebarkan taktik tersebut.<h3>Adaptasi Ukraina</h3>Ukraina telah beradaptasi dengan cengkeraman tiga kekuatan tersebut dengan beralih ke strategi pertahanan yang dinamis – reposisi konstan dan ketidakpastian, daripada mempertahankan posisi tetap.Menurut &nbsp;Hardie, kelompok itu menggunakan kombinasi ranjau, berbagai model pesawat tak berawak dan tembakan artileri tradisional terhadap pasukan Rusia sebelum mereka berhasil mencari posisi infanteri yang kekurangan awak.Ukraina juga telah memperluas unit pesawat tanpa awak serang yang berfungsi sebagai pengganda kekuatan utama, dan secara dramatis meningkatkan produksi pesawat tanpa awak FPV dan sistem tak berawak lainnya.&nbsp;“Ukraina menjadi sangat mahir dan inovatif dalam melawan semua jenis serangan Rusia,” kata Hamish de Bretton-Gordon , mantan kolonel Angkatan Darat Inggris dan pakar senjata kimia.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-hari-ini-20-mei-2025-dibuka-naik-52-91-poin-ke-7-194-00">IHSG Hari Ini 20 Mei 2025 Dibuka Naik 52,91 Poin ke 7.194,00</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/demo-ojol-keluhkan-sistem-aceng-dan-slot-apa-itu">Demo Ojol: Keluhkan Sistem Aceng dan Slot, Apa Itu?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-hari-ini-dibuka-naik-27-45-poin-ke-7-122-05">IHSG Hari Ini Dibuka Naik 27,45 Poin ke 7.122,05</a></li></ul>Strategi ini telah mendorong Ukraina lebih jauh ke dalam perang ketahanan. Namun hingga saat ini, keuntungan yang diperoleh Rusia masih bersifat bertahap, dan taktik ini belum menghasilkan terobosan operasional berskala besar.“Rusia sedang memperbaiki pasukan Ukraina tetapi tidak dapat bermanuver untuk memberikan pukulan yang menentukan,” kata &nbsp;Gordon.Masalah Rusia terkait kurangnya pelatihan prajurit dan kurangnya kendaraan lapis baja masih belum terpecahkan. Para saksi mata melaporkan penggunaan sepeda motor dan bahkan skuter listrik oleh pasukan Rusia untuk maju ke garis pertahanan Ukraina.Bom luncur juga memiliki tingkat kegagalan yang sangat tinggi. “Mereka merasa sangat sulit untuk memusatkan kekuatan karena jenis manuver ini memerlukan banyak pelatihan dan koordinasi,” kata &nbsp;Gordon.“Sebagian besar prajurit di garis depan sekarang adalah wajib militer yang baru saja terlatih dan dapat menyerang dalam garis lurus,” tambahnya. “Banyak yang bahkan tidak dapat membersihkan senapan mereka dengan benar.”

AMIRUDDIN ZUHRI.png

perang ukraina.jpg

 Secara umum strategi ini digambarkan dengan pasukan Vladimir Putin melancarkan serangan darat untuk menahan pasukan. Cengkeraman kedua dengan mengerahkan drone, dan ketiga penggunaan bom luncur.

Harga Emas Hari Ini

Mengenal Taktik 3 Cengkeraman Rusia untuk Memukul Pasukan Ukraina