15 September 2022 19:31 WIB
Penulis: Nadia Amila
Editor: Fakhri Rezy
JAKARTA - PT Indofarma Tbk (INAF) salah satu perseroan yang telah menerapkan prinsip Environmental (lingkungan), Social (sosial), Governance (tata kelola) (ESG) atau Ekonomi berkelanjutan dalam industri farmasi.
Dalam Sustainability Report 2021 perseroan yang mengusung tema “Establishing a Sustainable Digital Healthcare Company Through Innovation", perseroan menjelaskan bahwa INAF berkomitmen untuk membangun perusahan kesehatan berbasis digital.
Nantinya, dapat memberikan kontribusi positif pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial yang dianggap dapat menciptakan hubungan harmoni antara perseroan dan pemangku kepentingan.
- TINS Targetkan Smelter Senilai Rp1,20 Triliun Rampung November 2022
- Bank BCA Berencana Tahan Suku Bunga Kredit hingga Akhir 2022
- Rekrutmen ASN PPPK Guru, Ini 3 Kategori Pelamar yang Dapat 'Karpet Merah'
Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memiliki segmen usaha yang terbagi menjadi tiga yaitu obat, produk alat kesehatan dan obat tradisional. INAF mulai bergabung dalam holding BUMN sejak Januari 2022.
Aspek Lingkungan
Dalam laporan Sustainability Report 2021, perseroan dalam aspek ini tidak berjalan dengan baik. Di mana penggunaan energi listrik, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) terus naik setiap tahunnya.
- Akali Sanksi Global, Bank Rusia Kucurkan Pinjaman dalam Mata Uang Yuan
- Usai Proyek Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, WSBP Incar Ruas Trans Sumatra Lain
- Biaya Hidup Meningkat, Ini Cara Menekan Pengeluaran Saat Membesarkan Anak
Pada 2019 penggunaan energi listrik perseroan sebanyak 7.479.968 kWh, 2021 sebanyak 8.382.560 kWh, dan 2021 menjadi 9.332.400 kWh.
Begitupun dengan penggunaan bahan bakar terus naik setiap tahunnya. Di mana pada 2019 penggunaan bahan bakar perseroan sebanyak 24.480 MMBtu, 2020 sebanyak 26.540 MMBtu, dan 2021 sebanyak 27.792 MMBtu.
Disisi lain dalam penggunaan BBM pada 2020 perseroan tercatat menggunakan sebanyak 15.300 liter, naik pada 2021 menjadi 20.411 liter. Namun, dalam penggunaan air perseroan tercatat hanya memakai sebanyak 194.849 m3, turun dibanding dengan 2020 yakni sebanyak 199.212 m3.
Aspek Sosial
Dalam aspek sosial, jumlah pekerja terus menurun setiap tahunnya. Di mana pada 2020 perseroan mencatat total pegawai sebanyak 748 orang. Turun menjadi 732 orang pada 2021, jumlah pegawai persrtoan didominasi oleh perempuan sebanyak 537 orang dan lelaki sebanyak 195 orang.
Perseroan juga mencatat kepuasan karyawan naik setiap tahunnya, di mana pada 2020 kepuasan tercatat sebanyak 69,97%, naik pada 2021 sebanyak 75,70%.
- Didorong Pertumbuhan KPR, Laba Bersih BTN Naik 59,87 Persen per Semester I-2022
- Setahun Berdiri, Holding BUMN Ultra Mikro Catat Outstanding Pembiayaan Rp183 Triliun
- Sri Mulyani Ungkap Subsidi Energi 2023 Bertambah Jadi Rp212 Triliun, Ini Perinciannya
Namun, survey kepuasan karyawan tersebut tidak sejalan dengan survey kepuasan pelanggan yang mengalami penurunan. Pada 2020 survey mengumpulkan kepuasan pelanggan sebanyak 79,18% dan turun menjadi 72,04% pada 2021.
Kemudian, perseroan juga tidak tercatat dalam pengeluaran dana program kemitraan (PK) dan penyaluran dana bina lingkungan (BL) dalam dua tahun berturut-turut. Namun, perseroan mengucurkan dana senilai Rp719 miliar pada 2021, nilai tersebut turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni senilai Rp1,297 triliun.
Aspek tata kelola
Sebagai salah satu langkah Perseroan guna memperkuat dasar bisnis usaha yang dijalankan, Perseroan perlu melaksanakan penerapan Tata Kelola.
Perseroan melaksanakan komitmen dalam penerapan GCG dihadirkan dalam berbagai inisiatif pengelolaan GCG yang ada, seperti pedoman maupun prosedur operasi sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku, program transformasi serta perkembangan Perseroan.
Struktur umum tata kelola Perusahaan yang diterapkan indofarma yang terdiri dari tiga organ utama, antara lain Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.