17 Maret 2023 08:01 WIB
Penulis: Justina Nur Landhiani
Editor: Ananda Astri Dianka
JAKARTA - Pengguna Android harus waspada, hal ini karena malware Xenomorph yang berbahaya dilaporkan telah kembali dan membahayakan ponsel Android di seluruh dunia. Tahun lalu, malware ini menarik perhatian banyak orang ketika didistribusikan di Google Play Store dengan lebih dari 50.000 pemasangan dan menargetkan sebanyak 56 bank di Eropa yang berbeda.
Seperti yang dilansir dari laman HT Tech, malware yang sama telah kembali dalam avatar baru yang bertujuan untuk menargetkan lebih banyak institusi daripada sebelumnya.
- Permintaan Safe-Haven Meningkat Setelah Credit Suisse Alami Krisis, Rupiah Ditutup Melemah Tipis
- 2 Pilot Dilarang Terbang Gara-Gara Gelas Kopi di Kokpit
- Pembagian Dividen Batavia Prosperindo (BPII) Batal, Begini Penjelasan Bursa!
Menurut firma riset dan keamanan siber ThreatFabric seperti yang dilansir dari laman HT Tech, Xenomorph adalah Trojan perbankan android yang namanya berasal dari trojan perbankan lainnya yang dikenal sebagai Alien. Xenomorph tampak sebagai aplikasi yang berbeda di Google Play Store dan didistribusikan melalui dropper operation yang dikenal sebagai GymDrop.
Tahun lalu, malware Xenomorph ini menampilkan dirinya sebagai aplikasi Speed Cleaner di Google Play Store, sebuah aplikasi yang diklaim mampu membersihkan file sampah di ponsel dan ternyata justru malware yang berbahaya.
ThreatFabric melaporkan bahwa Xenomorph telah kembali dengan varian baru yang dikenal sebagai Xenomorph C. Malware tersebut menargetkan lebih dari 400 aplikasi perbankan dan dompet digital dengan meretas rekening bank dan mencuri uang. Selain itu, malware juga dapat melakukan transaksi ilegal dan sekarang telah menjadi program penipuan otomatis yang lengkap.
- Saran Terbaik Produktivitas dari Warren Buffet: Aturan 5/25
- Bank Kripto yang Memberikan Pinjaman ke FTX Hentikan Operasi dan Berdampak ke Bitcoin dkk
- Ini Dia 3 Alternatif WhatsApp Jika Anda Tidak Ingin Berbagi Data dengan Facebook
ThreatFabric juga melaporkan bahwa yang menjadi target saat ini adalah pengguna di Spanyol, Amerika Serikat, dan Turki, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa malware tersebut dapat menyebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu, pengguna ponsel Android harus sangat berhati-hati saat memasang atau install aplikasi dari Google Play Store.