YOGYAKARTA- Sekelompok mahasiswa UGM menciptakan aplikasi&nbsp;android&nbsp; yang dapat digunakan untuk&nbsp; skrining&nbsp; kanker mulut guna mengetahui apakah terkena kanker mulut atau tidak.Aplikasi yang berbasis&nbsp;machine learning&nbsp; tersebut kemudian diberi nama Sinoma dan merupakan proyek dari pendapatan Kemdikbud Ristek dalam ajang Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karya Cipta tahun 2021 ini.&nbsp;Tim tersebut adalah Kayla Queenazima Santoso (Teknik Biomedis 2020), Fathan Hudyaussie Santoso (Teknologi Informasi 2019), Mutia Fitri Akmalia (Pendidikan Dokter Gigi 2019), dan Safhira Anggraini Putri (Pendidikan Dokter Gigi 2020).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/prospek-pasar-modal-cerah-ihsg-akhir-tahun-diprediksi-lebih-bergairah">Prospek Pasar Modal Cerah, IHSG Akhir Tahun Diprediksi Lebih Bergairah</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/berkat-indi-home-laba-bersih-telkom-naik-13-3-persen-pada-semester-i-2021">Berkat IndiHome, Laba Bersih Telkom Naik 13,3 Persen pada Semester I-2021</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bei-selenggarakan-pubex-selama-sepekan-hadirkan-50-perusahaan-tercatat">BEI Selenggarakan Pubex Selama Sepekan, Hadirkan 50 Perusahaan Tercatat</a></li></ul>“(Dengan) Sinoma ini, (kami berharap) semakin banyak masyarakat yang peduli kepada kanker mulut. (Kami berharap) pasien bisa mendapatkan penanganan kanker mulut sejak dini sehingga meningkatkan kemungkinan (untuk) sembuh,” tutur Kayla, Senin 6 September 2021,Menurut data yang dihimpun dari Global Cancer Observatory (lembaga dibawah WHO), terdapat 5.780 penambahan kasus baru kanker mulut pada tahun 2020 lalu di Indonesia. Kayla dkk. melihat bahwa penanganan kasus kanker mulut cukup terkendala karena pandemi COVID-19.&nbsp;Ada banyak fasilitas kesehatan gigi mulut yang tutup. Jika pun dibuka, jumlah pengunjung atau pasiennya dibatasi. Hal ini kemudian mengakibatkan berkurangnya kesempatan masyarakat untuk melakukan check up. Jika kondisi atau permasalahan tersebut tidak segera diatasi, maka akan berakibat fatal kepada masyarakat. Jika kanker mulut tidak sedari awal disadari maka dampaknya akan semakin besar.&nbsp;“Ketika sudah parah, area kanker bisa lebih besar dari sebelumnya hingga bisa jadi pasien harus kehilangan banyak area mulut karena area tersebut harus diangkat,” jelas Kayla.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/surya-esa-perkasa-jadi-investasi-tersukses-northstar-milik-patrick-walujo-ayo-intip-kinerjanya">Surya Esa Perkasa Jadi Investasi Tersukses Northstar Milik Patrick Walujo, Ayo Intip Kinerjanya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ternyata-merger-bumn-pelabuhan-hanya-untuk-induk-usaha-pelindo">Ternyata, Merger BUMN Pelabuhan Hanya untuk Induk Usaha Pelindo</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/investasi-istri-pendiri-northstar-group-patrick-walujo-di-bali-united-bola-melambung">Investasi Istri Pendiri Northstar Group Patrick Walujo di Bali United (BOLA) Melambung</a></li></ul>Kayla mengatakan bahwa Sinoma dihadirkan agar masyarakat secara mandiri dapat mendeteksi sedini mungkin penyakit kanker mulut tersebut. Dengan hanya memotret bagian mulut yang dicurigai, pengguna aplikasi Sinoma akan menerima prediksi apakah bagian mulut tersebut terkena kanker mulut atau tidak. Pengguna aplikasi pun juga akan diberi rekomendasi tindakan setelah menerika prediksi tersebut&nbsp;<h4>Informasi Berbagai Penyakit</h4>Aplikasi Sinoma juga menyediakan berbagai informasi seputar penyakit kanker mulut. Terdapat informasi terkait upaya pencegahan, ciri-ciri, dan proses pengobatan penyakit kanker mulut itu sendiri. Untuk memudahkan pengguna, Sinoma juga pun memiliki panduan penggunaan aplikasi.&nbsp;“Hal ini selaras dengan tujuan yang ingin kami raih yaitu membuat sistem&nbsp; screening&nbsp; dini yang mudah digunakan masyarakat awam, edukatif, dan aman digunakan walaupun saat pandemi,” pungkas Kayla.&nbsp;Sebagai catatan, Kayla menegaskan bahwa Sinoma hanya untuk keperluan&nbsp; penyaringan&nbsp; semata dan bukan untuk mendapatkan diagnosis. Pengguna terkait tetap disarankan mengunjungi spesialis untuk mendapat diagnosis tersebut.&nbsp;Saat ini, aplikasi Sinoma tersebut masih dalam pengurusan administrasi. Setelah proses tersebut selesai, aplikasi pun siap digunakan oleh masyarakat.&nbsp;

AMIRUDDIN ZUHRI.png

kanker.jpg

Sekelompok mahasiswa UGM menciptakan aplikasi android  yang dapat digunakan untuk  skrining  kanker mulut guna mengetahui apakah terkena kanker mulut atau tidak.

Rekomendasi

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Bantu Deteksi Dini Kanker Mulut