JAKARTA –&nbsp;PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel berhasil mengakuisisi 99% saham PT Gane Tambang Sentosa (GTS) dan juga menambah kepemilikan saham di PT Gane Permai Sentosa (GPS) dari semula 70% menjadi 99%.Selain mengumumkan akuisisi kepada dua perusahaan itu, Harita Nickel juga membagikan laporan keuangan per Januari-September 2023 dengan peningkatan laba bersih dan pendapatan pada periode tersebut.&nbsp;Berdasarkan keterangan resmi NCKL pada Jumat, 01 Desember 2023, nilai akuisisi Harita Nickel terhadap 99% saham GTS memakan biaya Rp7,9 miliar. Adapun lokasi perusahaan tersebut masih berada di Pulau Obi Halmahera, Maluku Utara.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ulang-tahun-toto-indonesia-tegaskan-komitmen-perbaiki-masalah-sanitasi">Ulang Tahun, TOTO Indonesia Tegaskan Komitmen Perbaiki Masalah Sanitasi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bumi-resources-bumi-targetkan-produksi-batu-bara-75-80-juta-ton">Bumi Resources (BUMI) Targetkan Produksi Batu Bara 75-80 Juta Ton</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sediakan-beragam-fasilitas-untuk-golongan-rentan-fkm-ui-raih-penghargaan">Sediakan Beragam Fasilitas untuk Golongan Rentan, FKM UI Raih Penghargaan</a></li></ul>Manajemen menjelaskan akusisi GTS akan mengamplifikasi sumber daya dan cadangan bijih nikel hingga mencapai 302 juta metrik ton (wmt). Dengan begitu Harita Nickel bakal perusahaan nikel terbesar kelima di Indonesia. “Asal tahu saja, GTS memiliki konsesi tambang nikel yang masih non-operasional, mencakup luas area sebesar 2.314 hektar dengan izin usaha pertambangan (IUP) yang berlaku hingga tahun 2040. Perseroan akan melakukan aktivitas pengeboran untuk mengetahui besaran cadangan dan sumber daya bijih nikel.Sementara itu, terkait penambahan kepemilikan saham di GPS dari semula 70% menjadi 99% diharapkan dapat meningkatkan sumber daya dan cadangan bijih nikel perseroan, Akuisisi senilai Rp48,8 miliar itu diharapkan dapat memperkuat kontribusi finansial Harita Nickel.&nbsp;Dengan demikian, GTS dan GPS telah menjadi perusahaan afiliasi dari Harita Nickel. Transaksi akuisisi telah dilakukan secara transparan sesuai dengan penilaian dari lembaga independen dari KJPP yang ditunjuk.Sebelumnya, pada akhir November 2023, Harita Nickel telah memperkirakan cadangan bijih nikel sekitar 302 juta metrik ton (wmt). Sehingga cadangan bijih nikel yang dimiliki perseroan diperkirakan akan meningkat.Eksplorasi lebih lanjut itu dilakukan di empat tambang yang dimiliki Harita Nickel antara lain PT Obi Anugerah Mineral, PT Jikodolong Mega Pertiwi, PT Karya Tambang Sentosa, dan GTS.&nbsp;Sebagai informasi NCKL telah memiliki area Izin Usaha IUP yang mencapai sekitar 9.000 hektar, yang terdiri empat konsesi tambang. Namun, dua tambang yang sudah beroperasi, dan dua tambang lainnya akan dioperasikan untuk mendukung pasokan bahan baku bijih nikel di masa mendatang.&nbsp;Selain itu, Harita Nickel juga akan terus berusaha untuk meningkatkan usia tambang dan cadangan bijih nikel dengan mengakuisisi konsesi tambang lainnya dan bekerja sama dengan perusahaan tambang lokal lainnya.<h3>Kinerja Harita Nickel Moncer</h3>Berdasarkan laporan keuangan periode Januari-September 2023, Harita Nickel sukses membukukan laba bersih senilai Rp4,64 triliun. Angka tersebut naik 23,8% secara tahunan dibangdingkan perolehan laba bersih tahun lalu, yakni Rp3,60 triliun.Kenaikan laba bersih sejalan dengan naiknya pendapatan emiten terafiliasi Harita Nickel sebesar Rp 17,29 triliun. Nominal tersebut naik 135,13% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 7,35 triliun.Apabila dirinci, pendapatan dari segmen pengolahan nikel menjadi pilar utama Harita Nickel yang nilainya mencapai Rp14,86 triliun, kemudian diikuti oleh segmen penambangan nikel yakni Rp2,43 triliun.Akibatnya sejumlah beban NCKL juga turut mengalami kenaikan, misalnya beban pokok pendapatan yang naik 210,3% secara tahunan menjadi Rp11,16 triliun dibandingkan periode tahun lalu, yakni Rp 3,59 triliun.&nbsp;Kemudian beban penjualan naik 31,14% secara tahunan menjadi Rp54,19 miliar. Ada juga beban umum dan administrasi melonjak 71,70% secara tahunan menjadi Rp 998,82 miliar dari sebelumnya hanya Rp581,71 miliar.Meski begitu, NCKL juga berhasil membukukan kenaikan pos pendapatan lainnya yakni sebesar Rp346,16 miliar. Sebagian besar pendapatan&nbsp; lainnya disumbang oleh selisih kurs sebesar Rp346,16 miliar.

RIZKY CHANDRA.png

0a2bcfcaabb6b18d6592ce2209056719.jpg

Selain mengumumkan akuisisi dua perusahaan itu, Harita Nickel juga berhasil mencatat kinerja keuang dengan peningkatan laba bersih dan pendapatan pada periode Januari-September 2023.

Harga Emas Hari Ini

Laba Bersih Tembus Rp4,64 Triliun, Harita Nickel (NCKL) Akuisisi Dua Perusahan Nikel Ini