JAKARTA – Pada tahun 2025, pemerintah meluncurkan gelombang ketiga dari program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), sebuah inisiatif ambisius yang bertujuan membentuk sumber daya manusia unggul guna menyongsong visi Indonesia Emas 2045.Melalui program ini, para sarjana dipersiapkan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, khususnya dalam mendukung pemenuhan gizi nasional melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan sejak 6 Januari 2025.Namun di balik semangat besar dan narasi pembangunan yang digaungkan, SPPI Batch 3 justru menuai sorotan tajam dari publik. Program ini menjadi perbincangan hangat lantaran muncul dugaan ketidaktransparanan seleksi, manipulasi data, hingga diskriminasi gender.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/masih-terus-terjadi-inilah-deretan-kasus-keracunan-akibat-program-makan-bergizi-gratis#google_vignette">Terus Berulang, Inilah Deretan Kasus Keracunan akibat MBG</a></li></ul><h2>Apa Itu SPPI?</h2>SPPI merupakan program strategis pemerintah yang dirancang untuk mengirimkan sarjana pilihan ke berbagai daerah dalam menjalankan proyek-proyek pembangunan berkelanjutan, terutama di sektor gizi masyarakat.&nbsp;Para peserta bertugas mengawal pelaksanaan Program MBG di wilayah penempatan, berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal.&nbsp;Sebagai imbalan, peserta program dijanjikan prospek karier menjanjikan, termasuk peluang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Badan Gizi Nasional, serta menerima gaji dan tunjangan yang disesuaikan dengan lokasi dan tanggung jawab masing-masing. Namun, rincian resmi soal besaran gaji hingga kini belum diumumkan.Salah satu aturan dalam proses rekrutmen SPPI Batch 3 yang memicu kritik publik adalah larangan bagi peserta perempuan untuk dalam kondisi hamil, baik selama proses seleksi maupun masa penempatan.&nbsp;Kebijakan ini diklaim untuk menjaga kelancaran program, namun dianggap mengabaikan hak reproduksi perempuan dan kurang sensitif terhadap kesetaraan gender.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/diklaim-luhut-siap-danai-mbg-ini-profil-rockefeller-foundation">Diklaim Luhut Siap Danai MBG, Ini Profil Rockefeller Foundation</a></li></ul><h3>Seleksi SPPI Batch 3 Tuai Kontroversi</h3>Alih-alih menjadi wadah pengabdian generasi muda, seleksi SPPI Batch 3 justru menuai kontroversi tajam. Ratusan peserta menyuarakan kekecewaan mereka melalui media sosial, menyebut proses seleksi tidak adil dan penuh kejanggalan.&nbsp;Hal ini dinilai mencederai semangat program yang digadang-gadang akan mencetak pemimpin masa depan bangsa. Salah satu aspek yang disorot adalah minimnya transparansi dalam pengumuman hasil seleksi.&nbsp;Beberapa peserta mengaku sempat dinyatakan lulus, namun nama mereka kemudian hilang dari daftar akhir tanpa penjelasan. Sebaliknya, muncul nama-nama baru yang sebelumnya tidak tercantum. Kondisi ini memunculkan dugaan ketidakkonsistenan dalam proses verifikasi data."Saya gk terima lahir batin, keluar uang sebanyak itu, bahkan tiap hari ngurusin berkasnya, tapi tidak dinyatakan lulus," ujar salah seorang pelamar saat berkomentar di akun instagram resmi SPPI, dikutip Rabu, 7 Mei 2025.Kekecewaan juga datang dari peserta lain yang mengeluhkan kurangnya kejelasan terkait kriteria penilaian. "Kami ingin adanya keterbukaan terkait kriteria seleksi, bukan hanya informasi umum yang disebar di situs atau media sosial. Semua proses harus lebih jelas." tulis akun Instagram @silv.erquea.Tak hanya itu, beredar pula laporan mengenai dugaan manipulasi data peserta di beberapa daerah, seperti Sulawesi Tenggara. Sejumlah pelamar mengklaim bahwa nama mereka telah digantikan oleh orang lain, meskipun nomor pendaftarannya tetap sama.Beberapa peserta juga menyoroti adanya peserta dengan kondisi rabun jauh dan buta warna yang lolos seleksi, meskipun secara logis kondisi tersebut dapat memengaruhi efektivitas penugasan lapangan.Di sisi lain, sejumlah peserta juga mempertanyakan ketidakteraturan dalam proses seleksi tahap lanjutan. &nbsp;“Dinyatakan lulus tapi jadwal testnya ga ada? Ada yang sama?” tulis @e_yoan17.Keluhan serupa juga banyak muncul terkait minimnya sosialisasi pendaftaran dan informasi try out. Banyak pelamar mengaku tidak mengetahui kapan proses rekrutmen dibuka atau sesi simulasi tes dilaksanakan, karena informasi resmi dari penyelenggara dinilai terlambat disampaikan.Puncaknya terjadi pada Maret lalu, ketika akun Instagram resmi SPPI dibanjiri komentar warganet yang menuntut kejelasan dan transparansi. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyelenggara terkait berbagai tudingan dan keluhan tersebut.

IMG_20240808_234928.jpg

Pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di Solo, Jumat, 26 Juli 2024. 

o0e7duerxbauuv0.jpeg

Di balik semangat besar dan narasi pembangunan yang digaungkan, SPPI Batch 3 justru menuai sorotan tajam dari publik. Program ini menjadi perbincangan hangat lantaran muncul dugaan ketidaktransparanan seleksi, manipulasi data, hingga diskriminasi gender.

Harga Emas Hari Ini

Kontroversi SPPI MBG Batch 3: Publik Cium Dugaan Manipulasi Data