JAKARTA &#8211; PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAA- kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &amp; Banten Tbk (<a href="https://www.trenasia.com/bjb-salurkan-dana-pen-rp5-t-dan-restrukturisasi-kredit-rp27-t/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BJBR</a>) untuk Obligasi Terdaftar I/2017.



Perseroan dianggap memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi utang jangka panjang. Namun, tanda minus menunjukkan bahwa peringkat ini relatif lemah dalam kategorinya.



Sementara itu, peringkat idA disematkan masing-masing untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II/2019.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


Putri Amanda dan Adrian Noer selaku analis mengatakan, prospek dari peringkat Bank BJB adalah stabil. Adapun rating ini berlaku sejak 7 Desember 2020 hingga 1 Desember 2021.



Di samping itu, keduanya menjelaskan bahwa efek utang dengan peringkat idA menunjukkan komitmen keuangan jangka panjang Bank BJB relatif kuat terhadap emiten Indonesia lainnya.



“Secara keseluruhan, peringkat ini mencerminkan posisi pasar Bank BJB yang kuat di industri perbankan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Jumat, 11 Desember 2020.



Meskipun demikian, peringkat ini bisa diturunkan jika kondisi keuangan Bank BJB turun secara signifikan. Sebaliknya, kenaikan peringkat bisa disematkan jika perseroan mampu meningkatkan kualitas aset secara konsisten.



Diketahui, pada kuartal III-2020, aset <a href="https://www.trenasia.com/giat-cegah-korupsi-bank-bjb-masuk-lima-besar-finalis-upg-terbaik-2020/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Bank BJB</a> tumbuh 19,4% ytd menjadi Rp147,5 triliun. Per akhir 2019, total aset perseroan tercatat Rp123,5 triliun.



Selain itu, bank yang dipimpin oleh Yuddy Renaldi ini juga mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp1,2 triliun per kuartal III-2020. Kendati kenaikannya tipis, laba tersebut masih tumbuh 6,1% yoy dibandingkan dengan Rp1,13 triliun per September 2019.



Selain itu, perseroan juga meraup pendapatan sebesar Rp9,1 triliun, meningkat 3,4% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,8 triliun.



Penyaluran kredit secara&nbsp;bank only&nbsp;tumbuh 8,6% ytd, dari Rp81,8 triliun per akhir 2019 menjadi Rp88,9 triliun per Sepember 2020.



Pefindo mengungkapkan, pandemi COVID-19 telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan.



“Terjadi kemerosotan bisnis di hampir semua sektor yang mengakibatkan permintaan pinjaman di perbankan menurun,” ujarnya.



Akibatnya, hal ini melemahkan kemampuan debitur untuk membayar sehingga berdampak pada penurunan kualitas aset. Pefindo berharap, Bank BJB mampu mengelola risiko tersebut didukung oleh produk inti perseroan, yakni pinjaman konsumen pegawai negeri sipil (PNS).



Segmen ini disebut mendominasi 67,2% dari total portofolio kredit perseroan per September 2020. Dengan dominasi pinjaman PNS, risiko yang ditimbulkan dinilai rendah karena pendapatan debitur relatif stabil.



“Segmen bertindak sebagai bantalan bagi potensi penurunan kualitas aset di segmen kredit produktif,” tambahnya.



Ini terbukti dari kinerja Bank BJB per kuartal III-2020 di mana ada penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL)&nbsp;gross,&nbsp;dari 1,75% menjadi 1,5%. Sementara itu, NPL&nbsp;net&nbsp;menjadi 0,45% dari periode sebelumnya 1%.



Begitu pun dengan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp109,3 triliun per kuartal III-2020. Jumlah tersebut tumbuh cukup tinggi, yakni 30,8% ytd dari DPK per akhir 2019 sebesar Rp83,5 triliun.

WhatsApp Image 2021-07-16 at 09.29.50.jpeg

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &amp; Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB memborong 12 penghargaan sekaligus dalam ajang Environmental, Social &amp; Governance (ESG) Awards 2020. / Facebook @BankBJBOfficial

bjb-2-2

JAKARTA &#8211; PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAA- kepada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &amp; Banten Tbk (BJBR) untuk Obligasi Terdaftar I/2017. Perseroan dianggap memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi utang jangka panjang. Namun, tanda minus menunjukkan bahwa peringkat ini relatif lemah dalam kategorinya. Sementara itu, peringkat idA disematkan masing-masing untuk Obligasi [&hellip;]

Harga Emas Hari Ini

Kinerja Tokcer, Pefindo Sematkan Peringkat idAA- kepada Bank BJB