09 Maret 2023 11:01 WIB
Penulis: Idham Nur Indrajaya
Editor: Laila Ramdhini
JAKARTA - Nilai kurs rupiah verpeluang merosot lagi karena terdampak oleh kesaksian Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang masih menjadi sentimen negatif.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 9 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 13 poin di posisi Rp15.450 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 8 Maret 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 70 poin di level Rp15.437 per-dolar AS.
- Awas! Bahaya Suka Menyalahkan Tim
- 5 Hal Sederhana untuk Mendukung Hari Perempuan Internasional
- Hacker Ternyata Bisa Lakukan 3 Cara Ini untuk Meretas WhatsApp Anda, Hati-hati!
Menurut Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra, rupiah masih berpeluang melemah karena kesaksian Jerome Powell yang mengindikasikan sinyal kenaikan bunga yang agresif untuk ke depannya.
Data ekonomi yang membaik dan inflasi yang masih jauh dari target menjadi pembuka peluang bagi pengetatan kebijakan moneter yang bisa terjadi lebih lama.
"Data ekonomi AS yang cukup baik belakangan ini mengindikasikan angka target suku bunga acuan AS bisa lebih tinggi lagi," ujar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 9 Maret 2023.
- 5 Kebiasaan yang Terbukti Menciptakan Kesuksesan dalam Bisnis dan Kehidupan
- Tidak Sampai 10 Menit, Ide Kegiatan Pengembangan Diri yang Bisa Anda Lakukan di Sela-sela Kesibukan
- Siap-siap! Attack on Titan Season 4 Part 3 Segera Tayang, Simak Sinopsis dan Jadwal Tayangnya di Sini
Sementara suku bunga berpeluang untuk dikerek lebih tinggi dengan tren yang bertahan lebih lama, dolar AS sebagai aset safe haven pun menguat dan menekan rupiah.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpeluang melemah ke arah Rp15.500 per-dolar AS dengan support di kisaran Rp15.380 per-dolar AS.