WhatsApp Image 2023-01-11 at 10.04.54 AM.jpeg

JAKARTA -Keputusan bank sentral AS (The Fed) menaikan suku bunga mereka menjadi 0,25% dinilai tidak akan berdampak terhadap neraca pembayaran atau balance of payment Indonesia secara keseluruhan, karena terdorong kenaikan harga sejumlah komoditas utama ekspor seperti CPO, batu bara, aluminium, nikel dan tembaga.Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual menyatakan kenaikan harga komoditas akan membuat neraca perdagangan Indonesia masih surplus dalam beberapa waktu ke depan dan membuat neraca pembayaran secara keseluruhan stabil. Dengan demikian kebutuhan akan likuiditas valas masih ample atau relatif berlimpah.“Walaupun semalam The Fed menaikan suku bunga dan juga kemungkinan besar BI akan ikut menaikan suku bunga hari ini, dampaknya ke Indonesia masih aman,” kata dia kepada TrenAsia.com, Kamis, 17 Maret 2022.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-baja-hrc-tahun-ini-bakal-turun-begini-prospek-steel-pipe-industry-issp">Harga Baja HRC Tahun Ini Bakal Turun, Begini Prospek Steel Pipe Industry (ISSP)</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ini-link-untuk-ikut-kuis-hari-bumi-yang-sedang-viral-di-media-sosial">Ini Link untuk Ikut Kuis Hari Bumi yang Sedang Viral di Media Sosial</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/usai-bertemu-jokowi-marc-marquez-dan-para-pembalap-moto-gp-2022-konvoi-di-sekitar-istana-negara">Usai Bertemu Jokowi, Marc Marquez dan Para Pembalap MotoGP 2022 Konvoi di Sekitar Istana Negara</a></li></ul>Ditambahkan Sumual, kenaikan suku bunga The Fed merupakan keniscayaan lantaran inflasi di AS sendiri memang tergolong sudah sangat tinggi. Meski demikian, kenaikannya tidak seagresif konsensus pasar yang memperkirakan sebesar 50 basis poin.“Memang ada kaitannya dengan dampak perang Rusia Ukraina yang dinilai bisa saja memperlambat pemulihan ekonomi global. Lalu ditambah beberapa negara seperti China masih sangat konsisten memberlakukan lock down di beberapa kota mereka sehingga pemulihan ekonomi global bisa lebih lambat,” tambah Sumual.Seperti diketahui, semalam The Fed memutuskan untuk menaikan suku bunga mereka ke level 0,25% hingga 0,5%.&nbsp;Dalam pernyataannya, Chairman The Fed, Jerome H. Powell menyatakan inflasi di AS terus naik, menandakan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan yang terdampak pandemi, tertekan harga komoditas energi yang terus naik dan kenaikan komoditas lainnya. Perang rusia dan Ukraina dan peristiwa serupa bisa memicu tekanan lebih lanjut terhadap inflasi di As dan meenggangu aktivitas ekonomi.&nbsp;

Kepala Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve Jerome Powell / Reuters

Keputusan bank sentral AS (The Fed) menaikan suku bunga mereka menjadi 0,25% dinilai tidak akan berdampak terhadap neraca pembayaran atau balance of payment Indonesia secara keseluruhan, karena terdorong kenaikan harga sejumlah komoditas utama ekspor seperti CPO, batu bara, aluminium, nikel dan tembaga.

Rekomendasi

Kenaikan Harga Komoditas Dinilai Bisa 'Netralkan' Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed